Media Bawean, 18 Juli 2013
Pemkab Gresik geram. Setelah lama ditunggu tidak kunjung datang, akhirnya tiba deadline pada pembuat KM Gresik Samudra Satu yang dibeli BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) untuk layanan penyeberangan rute Gresik-Bawean. Kapal harus bersandar di Pelabuhan Gresik maksimal H-7 lebaran.
Sekkab Gresik M Najikh menegaskan jika dari deadline tersebut pihak perusaahan kapal tidak bisa memenuhinya, pihaknya mengancam akan membatalkan kerja sama tersebut.
"Ya kita batalkan saja kalau janjinya mbleset terus," kata Najikh dengan ekspresi wajah sewot, saat ditemui wartawan Rabu (17/7).
Dijelaskan Najib, ada simpang siur dan ketidak kejelasan informasi yang diterima selama ini. Padalah pihak ketiga selaku pemilik KM Gresik Samudra Satu yang dikerjakan dengan BUMD PT Gresik Samudera, usai pembelian kapal di Hongkong, ketika itu berjanji setelah transaksi, kapal bertolak menuju ke Gresik.
Dan dijadwalkan kapal sampai di Pelabuhan Gresik pada tanggal 27 Mei 2013, lalu."Kami dapat informasi kapal tersebut sudah di Batam, kemudian dapat kabar ternyata masih ada di negara asalnya," ungkap Najikh dengan nada geramnya.
Dari kabar terakhir yang diterima ini lalu dilakukan cross chek, memang benar ada di Hongkong karena masih ada masalah yang ternyata belum diselesaikan oleh pihak ketiga.
Pihak perusahaan kapal belum bisa melepas kapal tersebut, karena Nanang sebagai pihak ketiga yang membeli belum melunasi harga pembelian sebesar Rp 45 miliar.
"Harga kapal Rp 45 miliar tersebut baru dibayar sebagian, karena investor tidak ada dana. Terus meminta Pemkab menalangi kekurangan itu biar kapal cepat dikirim," terangnya.
Sebelumnya, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto beserta pejabat terkait yang bertolak langsung ke Hongkong untuk menyaksikan pembelian kapal tersebut berjanji, kalau kapal tersebut maksimal per-27 Juni tahun 2013 sudah sampai di Pelabuhan Gresik. Sehingga, pada saat mudik lebaran kapal tersebut sudah bisa digunakan untuk melayani penyeberangan Gresik-Bawean. (kho/yoc)
Sumber : Berita Metro