Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Mudik Kapal Gratis, Lebih & Kurangnya

Mudik Kapal Gratis, Lebih & Kurangnya

Posted by Media Bawean on Selasa, 06 Agustus 2013

Media Bawean, 6 Agustus 2013

Oleh: Wardi Azzaury 


Sebagaimana diberitakan sebelumnya, akhinya Pemprop Jatim bekeja sama dengan Dinas perhubungan dan lalu lintas angkutan jalan bidang perhubungan laut benar-benar merealisasikan mudik dan balik gratis via kapal laut untuk pulau-pulau kecil yang ada di wilayah Jawa Timur. Bawean, yang merupakan salah satu pulau kecil yang terpisah dari pulau Jawa, kebagian jatah kapal gratis ini. Pada tanggal 31 Juli 2013 yang lalu kapal pertama dari Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya di berangkatkan ke Bawean dengan membawa sekitar 90 penumpang dan disusul keesokan harinya dari Bawean ke Surabaya. Setelah itu, sebelum lebaran, diberangkat lagi dari Surabaya ke Bawean dan dikirim balik lagi pada tanggal 5 Agustus kemarin pada jam 10 00 WIB dengan penumpang sekitar 60 orang. Bantuan ini tentu sangat besar manfaatnya bagi masyarakat luas, terutama mereka yang berstatus kurang mampu atau mereka yang merasa kepepet dengan tugas yang tak bisa pulang ke kampung halamannya dengan kapal reguler semacam Kapal Expres Bahari atau Tungkal Samudera. Kebetulan pula pada akhir-akhir ini cuaca di laut jawa memang kurang pasti, yang mengakibatkan jadwal kapal regular tak lancar seperti biasanya. Tak dipungkiri lagi, diadakannya mudik gratis dengan kapal ini kian terasa manfaatnya. Bukan cuma bagi masyarakat kurang mampu tapi masyarakat umum lainnya. Makanya, tak kan mengherankan jika pada tahun-tahun berikutnya masyarakat akan mengharapkan pemberian layanan ini.

Namun berdasarkan kenyataan yang penulis lihat, masih ada hal-hal yang perlu diperhatikan, jika Pemprop atau instansi lain akan kembali melakukan program yang sama pada tahun-tahun berikutnya. Yaitu, 1. Kapal yang dipilih untuk ‘melayani rakyat’ ini harus punya kemampuan jelajah lebih cepat dari yang selama ini ada. KM Bekat Abadi yang dipakai untuk melayani rakyat ini tergolong punya penampilan fisik bagus, sayangnya kecepatannya tak begitu bagus. Jarak antara Pulau Bawean –Surabaya yang umumnya kita ketahui sejauh 70 NM ia tempuh selama 11 jam, berarti hanya sekitar 30 persen dari kecepatan Express Bahari.

2. Meskipun kapal ini adalah murni bantuan pemerintah, tetapi kita tida boleh lengah memperhatikan keselamatan para penumpangnya. Dalam pengamatan penulis, tak terlihat disekitar palka kapal yang berfungsi sebagai tempat tidur penumpang adanya life jacket. Jika terjadi apa-apa dan penumpang harus meninggalkan kapal, maka hampir dipastikan semua penumpang ini akan jadi korban, karena tak ada alat bantu yang paling dasar yang penumpang miliki. Perlu diketahui, disamping karna kapal hendak tenggelam, kapal terbakarpun adalah salah satu sebab adanya abandon ship alias penyelamatan diri dengan cara meninggalkan kapal. Tanpa life jacket, para penumpang tidak punya pilihan lain kecuali, loncat ke laut dengan tanpa pelampung atau terbakar diatas kapal.

3. Waktu pemberangkatan yang kurang pas. Jika kapal bantuan ini diberangkatkan pada jam 10 00 WIB dari Bawean itu dan ianya berlayar lebih dari 11 jam, maka saat tiba di Surabaya, jam sudah menunjukkan angka 21 00 lebih. Bagi kebanyakan penumpang dari Bawean yang rata-rata berasal dari Jawa bagian Timur, seperti Probolinggo, Bondowoso dan sekitarnya waktu ini termasuk waktu rawan dan beresiko. Mereka harus pergi ke terminal Bungurasih dan menunggu bis ke kampung halamannya pada malam-malam buta dan dalam kondisi tubuh yang sudah capek (Apalagi saat di kapal mereka mabuk laut). Hal ini akan menjadi makanan empuk para penjahat yang biasanya banyak berada di terminal. Ini beda dari mereka yang berlayar dari Surabaya menuju Bawean. Kapan saja tiba di Pulau Bawean mereka akan tetap tenang dan aman menginjakkan kaki di Bawean.

Namun, secara umum keberadaan kapal bantuan ini tetaplah suatu langkah bijaksana yang dilakukan oleh Pemprop dan Departemen perhubungan. Tulisan ini hanya sebagai masukan, semoga tahun-tahun berikutnya Pemprop lebih bisa menyediakan kapal dengan fasilitas dan jaminan keselamatan yang lebih baik. Terima kasih untuk semua yang terlihat program ini, MB dengan infonya, Syahbandar Bawean dengan pelayanannya dan ABK Berkat Abadi yang ikut membantu suksesnya pelayan ini. Selamat Hari Raya 1434H, Mohon maaf lahir dan bathin.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean