Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Tokoh Bawean Siap Mendukung Dijadikan Pulau Tujuan Wisata

Tokoh Bawean Siap Mendukung Dijadikan Pulau Tujuan Wisata

Posted by Media Bawean on Selasa, 24 September 2013

Media Bawean, 23 September 2013


Diskusi pengembangan pariwisata di Pulau Bawean, diselenggarakan oleh BAPPEDA Gresik bersama Tim Peneliti Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Malang bertemu tokoh Pulau Bawean, hari senin (23/9/2013), bertempat di Kantor UPTD Wisata Bawean.

Hadir Abd. Adim (Camat Sangkapura), KH. Abd. Latif (Ketua MUI Kecamatan Sangkapura), KH. Muhammad Fuad Faruq, R. Abd. Aziz, Hanafi Fatimah, Ismail Jauhari, Cuk Sugrito, Kades Sawahmulya, Kades Balikterus, Kades Sungairujing, Kades Gunungteguh, dan Kades Sidogedungbatu.

Camat Sangkapura, Abd. Adim memberikan apresiasi atas diselenggarakannya diskusi pengembangan pariwisata yang diselenggarakan oleh BAPPEDA bersama tim peneliti UNIBRAW. "Pemerintah Kabupaten Gresik serius untuk membangun ataupun mengembangkan pariwisata di Pulau Bawean. Waktu kunjungan Bupati bersama Wakil Bupati beberapa minggu yang lalu, juga diselenggarakan pertemuan bersama tokoh ulama se- Pulau Bawean,"katanya.

KH. Abd. Latif mengatakan warga Pulau Bawean sejak lama sudah tak asing dengan pariwisata. "Setiap saat warga Pulau Bawean selalu menerima kunjungan wisatawan asal Singapura dan Malaysia yang berkunjung, walaupun sebagian besar termasuk keluarganya sendiri,"tuturnya.

"Wisata yang diinginkan sesuai harapan warga Pulau Bawean, yaitu wisata relegi atau agamis,"katanya. 

Menurut tokoh yang juga menjabat sebagai Ketua PGRI Kecamatan Sangkapura menyarankan untuk penginapan wisatawan untuk memanfaatkan rumah penduduk setempat, tidak harus membangun hotel yang megah.

R. Abd. Aziz berpendapat bahwa masyarakat Pulau Bawean sejak lama sudah siap dijadikan pulau tujuan pariwisata. "Tapi realisasinya sampai sekarang belum terlaksana, masih dalam tahapan pembahasan dan diskusi,"paparnya.

"Harapannya, sebelum realisasi tersebut ditetapkan, semestinya pihak pejabat terkait melakukan langkah kongkrit seperti pelarangan mengambil pasir di Pulau Noko, budidaya penyu, pelestarian terumbu karang, dan perkembang biakan ayam alas di Pulau Baweann,"ujarnya.

Selanjutnya, untuk wisata relegi mulai mendapat perhatian penuhn dari pemerintah kabupaten Gresik, terbukti sudah dibangunnya beberapa makam tokoh di Pulau Bawean. "Melihat makam penyiar agama Islam di Pulau Bawean, Syech Maulana Umar Mas'ud, sepertinya perlu perbaikan lebih bagus seperti makam kanjeng Sunan di Gresik,"jelasnya.

Hal senada disampaikan oleh Hanafi Fatimah, menyatakan siap mendukung program pemerintah untuk pengembangan pariwisata di Pulau Bawean. 

Dipenghujung diskusi, sebagai Direktur Eksekurtif LSM Gerbang Bawean diberikan kesempatan menyampaikan pendapat. Menurutku pengembangan pariwisata di Pulau Bawean mulai lama sampai sekarang kendalanya hanya soal transportasi Gresik - Pulau Bawean.

"Lancarkan transportasi, secara otomatis wisatawan akan senang berkunjung ke Pulau Bawean. Sementara ini, banyak wisatawan akan berkunjung ke Pulau Bawean, sampai di Gresik ternyata tidak ada kapal ataupun keselulitan tiket kapal sehingga balik kucing atau membatalkan kunjungannya,"terangku.

Untuk mempertahankan  budaya asli Pulau Bawean, termasuk menjaga nilai etika masyarakat diperlukan adanya Perda tentang Pariwisata Pulau Bawean.

Selanjutnya, lapangan terbang yang diharapkan akan memajukan pengembangan pariwisata di Pulau Bawean. "Mustahil akan mendukung bila rute penerbangan Pulau Bawean - Sumenep, harapan warga melalui rute Pulau Bawean - Surabaya,"pungkasku. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean