Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Peralatan untuk Navigasi
Geser ke Lapter Pulau Bawean

Peralatan untuk Navigasi
Geser ke Lapter Pulau Bawean

Posted by Media Bawean on Kamis, 18 Juni 2015

Media Bawean, 18 Juni 2015

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal memverifikasi Lapangan Terbang (Lapter) Bawean. Hari ini (18/6) tim Kemenhub dengan didampingi tim Unit Pelaksana Tugas (UPT) Bandara Trunojoyo, Sumenep, Madura, berencana menuju pulau berjarak 80 mil laut dari Gresik tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Gresik Andhy Hendro Wijaya menjelaskan, selain verifikasi lapter, tim Kemenhub mulai memindahkan peralatan navigasi menuju Lapter Bawean. Peralatan seperti radar dan navigasi yang dibawa UPT Bandara Udara Trunojoyo akan digunakan untuk persiapan uji coba lapter.

Sebenarnya sebuah mobil pemadam kebakaran (damkar) juga bakal dibawa ke lapter di Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, itu. Namun, proses dari Surabaya menuju Bawean tersebut masih terkendala transportasi laut. Sebab, kapal pengangkut sedang diperbaiki. ’’Damkar ini salah satu SOP bandara. Nanti damkar ini stand by di Lapter Bawean,’’ ujar Andhy kemarin (17/6).

Melihat persiapan dan pemindahan peralatan itu, Andhy berharap lapter bisa dioperasikan sebelum Lebaran. ’’Semoga lapter segera beroperasi untuk mudik dan balik Lebaran,’’ tutur mantan Kabaghumas Setkab Gresik tersebut.

Bagaimana soal analisis dampak lingkungan (amdal) udara yang masih ngendon di Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim? Andhy mengungkapkan bahwa pekan depan BLH Jatim mengadakan rapat koordinasi terkait dengan amdal udara yang diajukan Pemkab Gresik sejak 2006 tersebut.

. Pemkab telah mengirimkan revisi kondisi terkini lapter. Revisi, jelas Andhy, dilakukan karena amdal udara diajukan 2006. ’’ Kami sudah merevisinya sesuai dengan kondisi kekinian,’’ tegasnya.

Dengan langkah cepat Kemenhub dan BLH Jatim, diharapkan lapter itu dapat segera dioperasikan. ’’Kalau sertifikat laik dari Kemenhub dan amdal udara sudah keluar, lapter bisa dioperasikan,’’ tandas Andhy. (yad/c14/roz)

Sumber Jawa Pos

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean