Media Bawean, 21 Agustus 2015
Pulau Bawean merupakan surga bagi ekosistem laut. Namun sayang, kekayaan laut yang dimiliki Bawean belum digarap dengan maksimal. Selama ini, potensi hasil laut lebih banyak dikonsumsi warga sendiri daripada dijual ke luar daerah. Setiap hari warga Pulau Bawean menikmati ikan segar hasil tangkapan nelayan pergi melaut.
Muhammad Sawi, 45, salah satu penjual olahan ikan mengatakan selama ini hasil laut Bawean belum digarap dengan maksimal. Sehingga, salah satu upaya yang ia lakukan
adalah dengan membuka warung makan yang menyediakan ikan segar. “Padahal, sebenarnya hasil ikan di Bawean cukup besar,” ujarnya, kemarin.
Dikatakan, pada awalnya dirinya membuka warung makan ini hanya karena kasihan terhadap
para wisatawan yang kesulitan mencari warung makan yang menyediakan olahan ikan segar.
“Sehingga, saya bersama istri mencoba buka warung dan hasilnya cukup lumayan, banyak wisatawan yang makan di sini,” terang dia.
Ia menambahkan, setiap harinya bisa laku 5 sampai 10 ekor ikan, bila ada tamu berkunjung tentunya lebih banyak yang laku. Soal harga, disesuiakan situasi dan kondisi hasil tangkapan ikan nelayan melaut.
“Bila ikan murah tentunya menjual murah, 1 ekor ikan segar dijual Rp 30 ribu. Saat harga mahal seperti sekarang ketika nelayan kesulitan mendapatkan ikan, harganya naik sampai Rp 50 ribu,”terangnya. (bst)