Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Suara Guru di Pulau Gili

Suara Guru di Pulau Gili

Posted by Media Bawean on Jumat, 21 Agustus 2015

Media Bawean, 21 Agustus 2015

Pulau Gili, merupakan salah satu gugusan kepulauan di Bawean yang memiliki pemandangan eksotis. Namun, untuk ke pulau seluas 42 Km persegi ini agak sulit karena harus mengandalkan perahu.

Jika ada ombak besar, dipastikan tidak ada perahu yang mau menyeberang ke pulau ini. Pulau Gili adalah pulau yang paling luas dibanding yang lain. Sehingga, Pulau Gili merupakan gugusan kepulauan yang dihuni cukup banyak selain Bawean, yakni 700 kepala keluarga. Jarak antara Pulau Bawean ke Gili sekitar 2,3 Km.

Pantai di Gili adalah pantai pasir putih. Yang paling istimewa di pulau yang terletak di ujung Timur Bawean adalah menikmati sunset dan sunrise. Selain itu, hasil tangkapan laut penduduk setempat juga akan pemenjadi tawaran menarik yang tak bisa dilewatkan begitu saja.

Meski menyimpan keindahan, warga Pulau Gili berharap pasangan Bupati Sambari dan Wabup Qosim (SQ), untuk menata lagi sarana transportasi. Sebab, masyarakat Pulau Gili ingin kegiatan sehari-hari mereka bisa lancar dengan tersedianya transportasi laut yang memadai.

Di Pulau Gili terdapat SDN 4 Gili, Kecamatan Sangkapura. Sekolah satu-satunya di pulau ini membutuhkan revitalisasi sarana agar layak untuk digunakan sebagai tempat pendidikan. Wakil Kepala Sekolah SDN 4 Pulau Gili, Timo mengatakan, yang menjadi kendala anak didiknya saat ini adalah minimnya transportasi menuju sekolah. Sebab, setiap pagi siswa harus menyeberang laut dengan menggunakan kapal sewaan milik nelayan sekitar agar dapat bersekolah.

“Bahkan ada beberapa siswa kami harus tinggal di rumah penduduk dekat sekolah. Agar saat pagi tidak terlambat masuk ke sekolah. Baru pada akhir pekan mereka bisa pulang bertemu orang tua,” tuturnya.

Pendidik yang sudah mengabdi 12 tahun di Gili ini menyebutkan, jumlah siswa yang bersekolah di SDN 4 Sidogedungbatu Pulau Gili jumlahnya mencapai 140 siswa yang terbagi dalam 6 rombongan belajar (rombel). Saat cuaca buruk, siswa yang masuk ke sekolah hanya sekitar 50 persen saja.

“Untuk menuju sekolah, para siswa tersebut harus mempertaruhkan nyawa dengan melawan gelombang yang tak menentu dan kapal yang tidak layak. Sehingga para orang tua mereka juga khawatir,”katanya.

Begitu juga guru yang mengajar di sana. Dari total 9 guru, hanya ada 2 guru yang berstatus PNS. Yakni dirinya dan kepala sekolah. Sedangkan sisanya merupakan guru honorer yang digaji seadanya.

Wakil Bupati Gresik, Moch Qosim berjanji segera membenahi sarana transportasi dan pendidikan di Pulau Gili. Menurutnya, pendidikan merupakan sasaran prioritas penanganannya.

“Saya bersama Pak Bupati Sambari terus berkomitmen untuk memajukan pendidikan. Termasuk di Pulau Gili, kami akan meminta Dinas Perhubungan bersama Dinas Pendidikan melakukan kajian untuk memperbaiki sarana transportasi bagi anak didik yang belajar di Pulau Gili,” ucap Qosim yang belum lama ini mengunjungi Pulau Gili. (fir/c4/ris)

Sumber : Radar Gresik

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean