Media Bawean, 25 September 2015
Kinerja Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Tambak, tampaknya perlu dipertanyakan. Bagaimana tidak, lembaga pengawas kecamatan ini membiarkan alat peraga
kampanye (APK) milik pasangan calon (paslon) berkah terpasang di pintu masuk lapter Bawean saat Menteri Perhubungan (Menhub) melakukan uji coba.
Ketua Panwascam Tambak Amyadi saat ditemui di lokasi pintu masuk lapter mengaku kecolongan atas pemasangan spanduk dan benner paslon bupati dan wakil bupati Gresik.
“Padahal, kami sudah menghimbau agar seluruh tim menurunkan APK illegal miliknya masing-masing,” ujarnya, kemarin.
Dikatakan, pihaknya juga sudah mengeluarkan surat kepada tim paslon untuk membersihkan APK yang ada di pinggir jalan. Namun, tampaknya seluruh tim paslon bandel dan membiarkan APKnya terpasang. “Nanti kami bakal menertibkan APK-APK illegal tersebut,”
pungkasny saat melihat APK di lapter.
Sementara itu, Muntarifi, Ketua Pemenangan Berkah di Pulau Bawean mengaku tidak tahu menahu dengan adanya pemasangan spanduk dan bernner di pintu masuk menuju lapter Bawean. “Terus terang saya sendiri sampai sekarang belum mengetahui bentuknya seperti apa, termasuk adanya foto saya yang terpampang,” katanya.
Menurut dia, mungkin masyarakat sendiri yang memasang APK tersebut sebagai bentuk soliditas untuk memenangkan berkah. “Itu merupakan aksi soliditas pendukung berkah di kecamatan Tambak, diluar tanggungjawab tim,” tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya meminta kepada Panwascam Tambak agar adil dalam melakukan tindakan termasuk persoalan gambar yang dipasang di pinggir jalan. “Bila spanduk berkah
disuruh turunkan, yach spanduk SQ juga harus diturunkan, jangan pilih kasih,” pungkas dia. (bst)
