Media Bawean, 29 September 2015
Tradisi mengantarkan orang yang hendak berlayar atau sebaliknya masih terus dilestarikan masyarakat Pulau Bawean. Terbukti, setiap kali ada jadwal kapal berlayar, Pelabuhan Bawean selalu dipenuhi warga yang mengantarkan sanak saudaranya.
Kepala UPP Bawean Rudy Susanto mengatakan setiap ada jadwal kapal berlayar, selalunya
dipadati warga menghantarkan sampai di Pelabuhan Bawean. Untuk mengatasi kepadatan penghantar yang sering kali membludak di Pelabuhan Bawean, pihaknya sudah menyediakan lahan parkir yang sangat luas untuk roda empat dan sepeda motor. “Ini sudah jadi
tradisi, jadi kami fasilitasi saja,”ujarnya, kemarin.
Menurutnya, tradisi mengantarkan sampai pelabuhan ataupun menjemput yang datang termasuk bukti rasa persaudaraan warga masih tinggi.”“Sebagai petugas siap memfasilitasi kebutuhan masyarakat Pulau Bawean, termasuk turut serta mendukung tradisi
menghantarkan atau menjemput orang berlayar agar tetap eksis,”paparnya.
Di tempat terpisah, Budayawan Bawean, Cuk Sugrito mengatakan tradisi mengantarkan atau menjemput orang datang berlayar termasuk budaya turun temurun yang masih tetap eksis sampai sekarang. “Warga kompak menghantarkan saudara atau temannya berlayar sampai ke Pelabuhan Bawean. Sebagai wujud rasa persaudaraan antar sesama warga,” jelasnya.
Sebelum ada mobil, mereka berjalan kaki menuju pelabuhan. Menariknya sampai di Pelabuhan, diadakan makan bersama. Kemudian isak tangis terkadang terjadi melepas kepergian orang yang dihantarkan berlayar. “Biasanya orang yang akan berlayar menyediakan mobil, sehingga warga bisa ikut gratis tanpa mengongkos”ujarnya. (bst)