Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Warga Pulau Gili Barat Merasa Dianaktirikan

Warga Pulau Gili Barat Merasa Dianaktirikan

Posted by Media Bawean on Senin, 28 September 2015

Media Bawean, 28 September 2015



Warga Pulau Gili, desa Dekatagung, Sangkapura, Pulau Bawean meminta pemerintah untuk membangun sarana infrastruktur jalan. Infrastruktur di desa Dekatagung, hingga kini dirasakan masih kurang. Salahsatunya pembangunan infrastruktur jalan yang menghubungkan antara Pulau Gili dengan Pulau Bawean yang hingga kini masih sebatas jalan setapak.

Mansur, tokoh masyarakat Pulau Gili mengatakan sudah sejak lama warga Pulau Gili menunggu perhatian dari pemerintah, namun sampai sekarang masih sangat minim. Buktinya akses jalan yang menghubungkan ke Pulau Bawean sepanjang 800 meter, hanya dikerjakan hasil dari gotong royong warga Pulau Gili.

"Itupun sampai sekarang belum terselesaikan, hanya bisa dilalui pejalan kaki saja. Sementara ini berisiko terjatuh kedalam laut bila naik sepeda motor. Bila Pulau Gili timur yang letaknya di desa Sidogedungbatu selalunya dimanjakan, kenapa Pulau Gili barat sepertinya dianaktirikan,"ujarnya.

Minimnya perhatian pemerintah, kata dia, membuat warga kompak bergotong royong untuk mempunyai jalan menuju Pulau Bawean. Diantaranya setiap orang diwajibkan mencari dan menumpuk karang sebanyak 12 meter, sampai akhirnya memperoleh 500 meter. Sedangkan 300 meter diselesaikan melalui proyek desa Dekatagung.

Marwani, tokoh pemuda di Pulau Gili barat mengaku seperti dianaktirikan karena perhatian pemerintah sangat minim. "Bisa dibayangkan dari mulai lahir sampai sekarang sudah 70 tahun Indonesia merdeka,"paparnya.

Padahal menurutnya sudah dari dahulu warga Pulau Gili merasakan sulitnya akses menuju Pulau Bawean. "Apalagi anak-anak pergi ke sekolah setiap pagi, termasuk warga sendiri merasa ketakutan melewati jembatan bergoyang,"ungkapnya.

Harapan warga sebagaimana disampaikan Hasan, menyatakan sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan jalan. "Warga Pulau Gili berharap mendapat bantuan untuk pengecoran jalan, tujuannya agar pengguna jalan merasa nyaman,"harapnya.

Zuhri, kepala desa Dekatagung membenarkan warganya di dusun Pulau Gili merasa dianaktirikan oleh pemerintah sehubungan tidak adanya pembangunan yang masuk ke wilayahnya.

"Sudah seringkali proposal diajukan kepada pemerintah daerah, termasuk pemerintah pusat. Tapi sampai sekarang belum ada perhatian,"terangnya.

Sebagai kades merasa bingung atas kondisi di wilayahnya. Padahal akses jalan sangat dibutuhkan oleh warga di dusun Pulau Gili. Sementara ini warga meratakan jalan yang ada dengan menaikkan tanah lumpur dipinggir pantai.

Perlu diketahui jumlah kepala keluarga di Pulau Gili sebanyak 30 kk, sedangkan jumlah penduduk sebanyak 101 orang. Obyek wisata di Pulau Gili yaitu pohon kelapa bercabang empat dan keindahan pantai yang menawan. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean