Warga Dusun Sungaiterus Laok, Desa Balikterus Kecamatan Sangkapura menuntut janji Pemkab Gresik untuk mengaliri listrik wilayah mereka. Sebab, sampai saat ini warga hanya bisa menggunakan aliran listrik empat jam dalam sehari. Karuan, kondisi ini membuat para siswa kesulitan untuk belajar dan hanya memanfaatkan lampu teplok.
“Kami sudah menunggu puluhan tahun
sampai sekarang belum ada perhatian
untuk penerangan listrik di kampung.
Padahal waktu malam hari, hidup di
kampung gelap gulita,” kata Matrusi Kasun
Sungaiterus Laok.
Menurut dia, sebenarnya ada listrik
kampung yang menyala hanya 4 jam, mulai
pukul 18.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.
Di atas jam 10 malam, kondisi di kampung
sudah gelap gulita. “Tetapi listrik tersebut
sangat mahal, untuk biaya listriknya saja Rp
15 ribu perbulan dan televisi dikenakan biaya
sendiri Rp 28 ribu sebulan,” ungkap dia.
Dikatakan, tidak adanya aliran listrik ini
membuat para siswa kesulitan untuk
belajar. Setiap hari mereka hanya memanfaatkan lampu teplok sebagai penerangan
untuk mengerjakan PR dari sekolah.
“Terpaksa, memang tidak ada listrik mau
bagaimana lagi,” ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya sudah seringkali
mengajukan ke PT PLN Bawean melalui
Kepala Desa Balikterus. Tapi sampai
sekarang belum ada realisasinya. Termasuk
tiang jaringan sampai sekarang belum
terpasang. “Ada 98 rumah calon pelanggan
PLN di dusun Sungaiterus Laok,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Rayon PT PLN
Bawean Djoni Aswinarno mengatakan sampai
saat ini masih belum ada tambahan untuk
pemasangan listrik baru di Pulau Bawean.
Alasannya sumber pembangkit masih belum
mampu melayani pelanggan baru.
“Permohonan pemasangan listrik pelanggan baru sudah diajukan sebanyak 5
desa di Pulau Bawean. Semuanya tergantung keputusan atasan untuk melayani
pemasangan baru,” pungkasnya.
(bst)