Masyarakat
Pulau Bawean mulai tertarik untuk membenahi
sistem pendidikan yang
ada disana. Salah satunya,
dengan menjadikan dhurung elmo (tempat istirahat. Red) yang ada di
depan rumah warga sebagai taman baca. Selain itu,
masyarakat Bawean juga mendapatkan bantuan pendidikan
dari persatuan
warga Bawean
Qatar.
Tokoh Pendidikan Bawean Ali
Asyhar mengatakan dhurung
elmo merupakan tempat beristirahat warga di Pulau
Bawean. Letaknya ada di
depan rumah dan hampir
di setiap kampung ada
dhurung.
“Daripada dibuat ngerumpi, akhirnya jadikan taman baca untuk warga sama anak-anak Indonesia
Mengajar,” ujarnya.
Dikatakan, selain dhurung elmo, Persatuan Bawean Qatar siap untuk
memberikan biaya pendidikan kepada masyarakat.
Dengan adanya dua program ini diharapkan pendidikan masyarakat Bawean bisa lebih maju lagi.
“Paling tidak, warga tergugah untuk menjadikan
pendidikan sebagai kebutuhan utama,” terangnya.
Sementara
itu, Kepala
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabu-
paten Gresik
mengaku siap
untuk membantu masyarakat Bawean
meneruskan
program yang
dilakukan
anak-anak Indonesia Mengajar. “Di antaranya
pemanfaatan dhurung elmo dan biaya pendidikan
gratis untuk masyarakat,”
jelasnya.
Ditambahkan, memanfaatkan budaya sebagai media pembelajaran
memang bisa membuat
perubahan cukup besar.
“Kalau setiap rumah ada
dhurung elmonya maka
setiap rumah punya taman
baca,” imbuh dia. (bst)