Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Menggali Seribu Inspirasi di Tubaba Lampung

Menggali Seribu Inspirasi di Tubaba Lampung

Posted by Media Bawean on Sabtu, 21 November 2015




Oleh : Ali Asyhar


Sungguh Indah Nusantara. Negeri dengan ribuan pulau dan hamparan pantai. Ratusan gunung, bukit, lembah dan ngarai. Ratusan suku, budaya dan bahasa. Dibalut keramahan, senyum dan ketulusan. Simponi ibu pertiwi.

Tubaba, Tulang Bawang Barat. Kabupaten baru ini berdiri 6 tahun lalu tepatnya tahun 2008 berdasarkan Undang-Undang tahun 50 tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Tulang Bawang Barat Propinsi Lampung. Jumlah penduduknya 281.402 yang tersebar di 8 kecamatan. Beragam suku mendiami Tubaba terutama suku Jawa. Tak heran, bahasa Jawa menjadi bahasa keseharian. Mereka adalah keturunan para transmigran Jawa yang populer di tahun 1980-an.

Jum’at siang (13/11) kami tiba di Bandara Radin Inten 2 Lampung. Selepas shalat jumat hujan deras menguyur. Perjalanan darat dilanjutkan menuju Kabupaten Tubaba. Kanan-kiri jalan adalah perkebunan singkong, tebu, karet dan kelapa sawit. Ribuan hektar perkebunan rakyat membentang. Setelah 3 jam, kami tiba di rumah ibu Manip, satu dari puluhan warga yang dipilih menjadi tempat penginapan peserta. Kami menghadiri Forum Kemajuan Pendidikan Daerah (FKPD) 2015 yang diinisiasi oleh Yayasan Indonesia mengajar.

Peserta FKPD 2015 adalah 17 Kabupaten, yaitu : Tubaba, Gresik, Paser, Sangihe, Banggai, Fak-Fak, Rotendao, Bima, Muara Enim, Maluku Tenggara Barat, Lebak, Aceh Utara, Musi Banyuasin, Halmahera Selatan, Majene, Kapuas Hulu dan Bengkalis . Di 17 Kabupaten inilah para pengajar muda dari Yayasan Indonesia Mengajar ditempatkan. Puluhan pemuda inspiratif ini berasal dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.

Benih –benih inspirasi telah bersemai. Di 17 Kabupaten ini para penggerak pendidikan memimpikan dan mewujudkan aneka kreasi untuk membangkitkan gairah mengabdi. Beragam program kreatif ini menjadi pemantik semangat siapapun bahwa tugas kita adalah memberikan semuanya untuk kehidupan. Hidup sejatinya adalah memberi. Diantara program-program kreatif yang sudah dilaksanakan tersebut adalah :

Tubaba Cerdas (Tubaba)
Dhurung Elmo dan Bawean Peduli ( Gresik)
Desa Cerdas ( Halmahera Selatan)
Majene Volunteer ( Majene)
Jejaring Kreatifitas ( Paser)
Education Sharing Program ( Bengkalis)
Payabakong Says Hello ( Aceh Utara)
Ruang berbagi Ilmu ( Bima)
Festival Anak Sangihe ( Sangihe)
Guru Figur ( Kapuas Hulu)
Kemah Anak Budaya ( Lebak)
Gerakan Tanimbar Mengajar ( Maluku Tenggara Barat)
Muara Enim Cerdas ( Muara Enim)
Muba Berprestasi ( Musi Banyuasin)
Kemah Pemuda Rote ( Rote Ndao)
Anak Fak-Fak Mengudara ( Fak-Fak)
Pagimana Bersekolah ( Banggai)

Dari 17 program tersebut kita menjadi paham bahwa ada banyak orang tulus yang mewakafkan dirinya demi kebaikan bangsanya. Di tengah kerumunan hambatan dana, tempat yang jauh dan cibiran sebagian orang mereka terus bergerak dan bekerja.

Bawean Gresik. Kini, sudah ada 10 lokasi Dhurung elmo. Di sini para relawan mencari buku, majalah, novel, koran dan lain sebagainya. Bahan bacaan ini didatangkan ke Dhurung supaya warga bisa membaca. Anak-anak, remaja dan orang dewasa. Dengan membaca, wawasan bertambah dan potensi diri menjadi berkembang. Kenapa memilih Dhurung? Karena Dhurung adalah tempat berkumpulnya warga.

Selain itu, kita juga sudah melaksanakan program Bawean Peduli ( BP) sejak 2007. BP focus di pemberian bantuan pendidikan dan kesehatan bagi anak dan warga yang tidak mampu. Anak-anak ini diberi bantuan buku, tas, sepatu, seragam dan biaya pendidikan selama satu tahun penuh. Ratusan anak telah disentuh. BP juga membantu pembiayaan warga kurang mampu yang sedang sakit.

Program Dhurung elmo dan Bawean Peduli akan terus dikembangkan bekerjasama dengan para relawan dan pemerintah. Kerjasama dan komunikasi yang baik adalah kunci suksesnya sebuah program. Tahun 2016 Dhurung elmo akan dikembangkan menjadi 20 titik di 20 dusun.

Tahun 2016 para pengajar muda tidak lagi di Bawean. Lalu ? saatnya kita melanjutkan inspirasi itu. Sudah tiba waktunya membuat Gresik Mendidik atau Gresik Cerdas atau yang lain. Ada ribuan pemuda negeri ini yang siap mengabdi.

Selama 2 hari kami terus berdiskusi. Pak Tursilo (Ass.1 Sekda Gresik), Pak Mahen (Kadinas Pendidikan Gresik), Mas Irwan (Relawan Dhurung elmo), Mas Basit (BP dan Media Bawean) dan Ali Asyhar (BP dan YPP. Hasan Jufri).

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean