Menjelang pelaksanaan coblosan Pilkada 2015, listrik di Pulau Bawean sering mengalami pemadaman. Karuan, kondisi ini membuat masyarakat menaruh curiga adanya unsur politik dalam kejadian ini. Menanggapi tudingan warga, pihak PLN Rayon Bawean memastikan pemadaman ini murni karena unsul alam.
Manager PLN Rayon Bawean
Djoni Aswinarno mengatakan
tidak ada unsur
politik terkait pemadaman
listrik di Pulau Bawean.
Pemadaman ini murni karena
faktor alam. “Sekarang
sudah mulai masuk musim
buah mangga di Pulau Bawean
sehingga sering gangguan
jaringan karena kalong,”
katanya.
Menurut dia, untuk antisipasi
gangguan jaringan
yang disebabkan kalong,
pihaknya sebenarnya telah
memasang kabel terbungkus
di daerah yang rawan. Tetapi
kenyataannya tetap saja
terjadi gangguan. “Pergantian
kabel terbungkus tahun
ini hanya mendapatkan jatah
20 kilometer saja, hanya
5 persen saja yang diganti,”
paparnya.
Dikatakan, sesuai rutinitas
tahunan memang sering
gangguan saat musim buah
di Pulau Bawean. “Saat musim
buah akan banyak kalong
nekat mengenai jaringan
di tiang listrik sehingga
terjadi konsleting,” jelasnya.
Selain itu, terjadinya pemadaman
listrik juga disebabkan
power supply disambar
petir.
Sehingga diganti darurat
untuk sementara waktu saja.
“Sulitnya mencari peralatan
yang rusak di Bawean, harus membeli ke Jawa,”
paparnya.
Ditambahkan, persediaan
gas untuk PLTMG sudah terkirim
dari Gresik ke Pulau
Bawean. “Sekarang sudah
tidak ada lagi pemadaman
bergilir di Pulau Bawean,”
pungkasnya. (bst)