Bank Indonesia
(BI) intensifkan kas keliling di
Pulau Bawean. Ini dilakukan
untuk memenuhi permintaan
warga yang ingin menukarkan
uang pecahan lebih kecil. Kegiatan
ini dilakukan BI selama
dua hari di Pasar Sangkapira
dan Pasar Tambak.
Dalam kegiatan ini, BI melayani
penukaran uang kertas
baru nominal Rp 1000, Rp 2 ribu,
Rp 5 ribu dan Rp 20 ribu. Hanya
dalam waktu satu jam BI menghentikan
penukaran uang lantaran
kehabisan persedian uang.
Prihanto Cipto Prioutomo,
Petugas BI mengatakan animo
masyarakat Pulau Bawean untuk
menukarkan uang pecahan
ribuan sangat tinggi. Terbukti
dalam beberapa menit saja
sudah habis tertukar. “Merespon
harapan masyarakat Pulau
Bawean, sebagai petugas BI
akan rutin melakukan kas keliling
tahun depan,” katanya.
Menurut dia, wajar jika
warga Bawean berebutan untuk
melakukan penukaran.
Sebab, lokasi yang terpencil
membuat mereka kesulitan
untuk menuju Pulau Jawa.
“Apalagi terhalang jarak yang
harus ditempuh naik kapal
selama 3 jam dari Gresik ke
Bawean,” ujarnya.
Pada kegiatan ini, petugas
BI dari Surabaya juga melakukan
sosialisasi uang yang
masih berlaku seperti uang
yang dimakan rayap. “Selama
uang masih punya nilai masih
bisa ditukarkan,” paparnya.
Ditambahkan, terkait uang
receh jenis logam yang tidak
laku dijadikan alat transaksi
jual beli di Pulau Bawean,
pihaknya tidak mempermasalahkan.
“Memang ada daerah
yang tidak mau menerima
uang logam, solusinya bisa
ditukar melalui Bank Jatim
saja,” jelasnya. (bst)