Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Warga Ikhlas Meski Rogoh Kocek Jutaan Rupiah, Biaya Angkatan untuk Maulid Nabi Muhammad SAW

Warga Ikhlas Meski Rogoh Kocek Jutaan Rupiah, Biaya Angkatan untuk Maulid Nabi Muhammad SAW

Posted by Media Bawean on Sabtu, 26 Desember 2015





Tradisi peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW di Pulau Bawean seolah tak pernah abis untuk dibicarakan. Khususnya soal angkatan yang disediakan warga. Seolah warga berlomba menyediakan angkatan yang istimewa. 

Angkatan ini layaknya parcel. Satu keluarga bisa menyediakan satu sampai dua angkatan. Setelah berdoa dan dikumpulkan di surau atau masjid, angkatan tersebut dibagikan lagi dengan cara diundi. “Biasanya diundi untuk menghindari angkatan kembali kepemiliknya, intinya saling tukar angkatan,” kata tokoh perempuan Bawean, Miftahol Jannah.

Zaman dahulu isi dari angkatan berupa hasil bumi. Seperti buah-buahan, gula merah, kelapa dan pisang. Namun sekarang banyak warga yang mengisi angkatan dengan bahan kebutuhan pokok dan alat alat dapur. “Ya minyak, teflon dengan dikemas semenarik mungkin,” kata Anggota DPRD Gresik ini.

Salah satu warga Hj. Fatimah mengaku telah mengeluarkan uang sebesar Rp 2 juta untuk satu angkatan. Pada perayaan maulid tahun ini, Fatimah membuat dua angkatan. Jadi kocek yang dikelurkan sekitar Rp. 4juta. “Tapi ikhlas kok, merayakan maulid cuma setahun sekali,”katanya.

Perayaan maulid ini meriah dan semarak bertempat di masjid, musholla, sekolah dan lainnya.

Kepala KUA Sangkapura Nasichun Amin mengatakan peringatan maulid Nabi di Pulau Bawean mempunyai kekhasan berkat atau angkatan yang dihias atau dimodel sedemikian rupa. “Ini sebagai tradisi yang baik sebagai khas budaya warga Pulau Bawean, dan mungkin tidak ada di daerah lain,”katanya.

Nasichun Amin menegaskan tradisi masyarakat Bawean memperingati maulid sepertinya tidak ada paksaan. “Di beberapa tempat sudah ada penyesuaian sesuai kondisi daerah masing masing,”paparnya.

Ditempat terpisah warga Sangkapura Jasmin Alya menyatakan tertarik dengan pelaksanaan peringatan maulid di Pulau Bawean. Diantara keunikan angkatan berkat penuh hiasan seperti kembang, juga isi didalamnya berupa makanan khas seperti dodol, rengginang, gugguduh, dan lainnya.

Namun Alya menyoroti angkatan berkat sudah mulai menghilangkan hasil bumi, seperti buah kelapa, pisang, dan gula merah. “Semestinya hasil bumi tetap dipertahankan untuk mempertahankan tradisi turun temurun di Pulau Bawean,”tuturnya.

Hal senada diungkapkan Sugrianto, guru SMAN I Sangkapura menilai peringatan maulid sudah mengalami banyak pergeseran, diantaranya angkatan berkat berupa hasil bumi sudah berubah barang hasil produk pabrik.

Menurutnya perlu adanya evaluasi dalam pelaksanaan maulid untuk mempertahankan tradisi, yaitu hasil bumi warga perlu dipertahankan. “Melalui hasil bumi tentunya warga akan memiliki kebanggaan tersendiri atas hasilnya bercocok tanam, selain mempertahankan tradisi juga mengangkat ekonomi kerakyatan,”terangnya.(bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean