Banjir mulai melanda Desa Lebak,
Kecamatan Sangkapura,
Pulau Bawean. Akibatnya,
puluhan hektar areal persawahan yang baru saja
ditanami padi mengalami
kerusakan cukup parah.
Para petani harus menanggung kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Kejadian ini berawal dari
curah hujan yang cukup
tinggi. Kemudian, menyebabkan air sungai naik ke
persawahan milik warga,
termasuk menggenangi
akses jalan lingkar di bagian barat Pulau Bawean.
Kepala Desa Lebak H
Tuffa mengatakan bencana
banjir terjadi karena disebabkan saluran aliran sungai menyempit dan dinding pembatas banyak
yang jebol. “Sehingga, air
yang tidak bisa tertampung langsung menerjang
kawasan di sekitarnya,”
ungkap dia.
Menurut dia, petani di
Desa Lebak mengalami
kerugian hingga puluhan
juta rupiah. Sebab, para
petani baru saja melakukan penanaman bibit padi
di areal persawahan yang
diterjang banjir. “Kerugian dari 30 hektar sawah
mencapai puluhan juta,”
katanya.
Dikatakan,pihaknya bakal mengajak warga untuk
memperbaiki saluran air di
sungai termasuk membuat
dinding pembatas sungai
yang jebol. “Sekarang
membutuhkan banyak sak
untuk tempat tanah membuat dinding pembatas,”
paparnya.
Sementara itu, Ghozi salahsatu warga menyatakan
banjir yang terjadi memang
cukup besar karena aliran
air sampai masuk ke rumah
warga. “Banyak warga pulang dari sawah karena rumahnya kebanjiran,”pungkasnya. (bst)