Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Jonan Ingin Bandara Harun Thohir Jadi Komersial

Jonan Ingin Bandara Harun Thohir Jadi Komersial

Posted by Media Bawean on Minggu, 31 Januari 2016


Melihat potensi dan prospek ke depan yang cerah, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berkeinginan menjadikan Bandara Harun Thohir di Pulau Bawean, Gresik, Jatim, sebagai bandara komersial. Namun pendeknya landasan menjadi salah satu kendalanya.

Terget Jonan ke depan adalah memanjangkan landasan Bandara Harun Thohir Bawean. Landasan yang saat ini mempunyai panjang 930 meter, akan dipanjangkan hingga 1.400 meter. Namun pembebasan lahan menjadi kendalanya.

"Kalau tanahnya disediakan, saya usahakan langsung diperpanjang. Kalau tanah siap, saya pasti siap," ujar Jonan seusai melakukan peresmian Bandara Harun Thohir di Pulau Bawean, Sabtu (30/1/2016).

Jonan mengatakan, ada usulan jika untuk lahan tambahan panjang landasan sebaiknya dilakukan dengan menguruk laut (reklamasi). Namun usulan itu dinilai Jonan sangat berat, khususnya dari segi biaya.

"Walaupun kalau meminjam istilah Gubernur Jatim hanya berantem sama ikan, namun ya berat sekali biayanya," kata mantan Dirut PT KAI itu.

Selain itu, kata Jonan, tanah hasil reklamasi dinilainya tidak stabil. Yang pasti Jonan meminta agar disediakan tanah sepanjang 300-400 meter untuk tambahan agar Bandara Harun Thohir bisa didarati pesawat lebih besar seperti ATR 42.

Status Bandara Harun Thohir saat ini merupakan bandara perintis yang itu berarti masih disubsidi oleh pemerintah. Subsidi diberikan hingga setahun, sampai Desember 2016, dalam bentuk kerjasama antara pemerintah dengan PT Airfast Indonesia yang merupakan satu-satunya maskapai yang melayani jalur Surabaya-Bawean dan sebaliknya.

Perihal subsidi akan dievaluasi setiap tiga bulan. Dari evaluasi itu akan dilihat perkembangan peningkatan jumlah penumpang. Dari situ akan ditentukan apakah penerbangan akan ditambah atukah subsidi dicabut.

Harga tiket untuk Surabaya-Bawean adalah Rp 302.200 sementara harga tiket untuk Bawean-Surabaya adalah Rp 244.200. Yang membikin beda harga tiket adalah airport tax kedua bandara yang berbeda. Airport tax Juanda Rp 75 ribu sementara airport tax Harun Thohir Rp 17 ribu.

"Subsidi untuk Bandara (Harun Thohir) ini Rp 12 miliar selama setahun," lanjut Jonan.

Tanpa menyebut target waktu, Jonan berkeinginan agar Bandara Harun Thohir segera menjadi bandara komersial sesegera mungkin. Jika landasan sudah diperpanjang menjadi 1.400 meter maka pesawat yang lebih besar seperti ATR 42 bisa mendarat.

"Jika diperpanjang 1.400 meter saya pikir tidak perlu disubsidi lagi karena pesawatnya sudah komersial, bisa Wings Air, Susi Air, Airfast yang ATR 42," terang Jonan.

Dengan penumpang yang lebih banyak, Jonan yakin tiketnya akan lebih murah walau tidak disubsidi. Jadwal penerbangan pun bisa saja sehari menjadi dua kali.

"Saya yakin tiketnya akan lebih murah walau tanpa subsidi. Kan pilotnya mbayarnya sama, meski penumpangnya mau 15 atau 50," tandas Jonan. 

Sumber : Detik.Com

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean