Salah satu korban tewas tenggelamnya kapal di Kelise, Sungai Tengah, Bandar Penawar Kota Tinggi, Johor, Malaysia, Jumat (29/1) adalah Sudar. Pria 34 tahun hendak menyeberang ke Malaysia melalui jalur belakang.
Suasana
duka masih menyelimuti keluarga Sudar di Desa
Sidogedungbatu Sangkapura.
Kepergian Sudar untuk
selamanya itu meninggalkan
kesedihan khususnya istri dan
dua anaknya.
Sudar sudah terbiasa merantau
ke negeri Malaysia, sebab keluar
masuk sekitar 6 kali. “Baru
sekarang ini yang melalui jalur
belakang masuk Malaysia,”ujar
kepala desa Sidogedungbatu
Muadz Abkar.
Sejumlah pejabat muspika
tampak hadir dimah duka.
Diantaranya Camat Sangkapura
Abdul Adim. Dikatakan Adim,
Sudar termasuk salah satu TKI
yang jadi korban kapal tenggelam
ketika akan masuk ke Malaysia
melalui jalur belakang. “Sebagai
wujud kepedulian terhadap
korban, muspika mendapatkan
informasi langsung berkunjung ke
rumah korban,”jelasnya.
Kabarnya jenasah Sudar langsung dimakamkan di Malaysia.
Mulyanto kepala Dinas Tenaga
Kerja kabupaten Gresik
mengatakan tidak tahu menahu
bila ada TKI asal Bawean yang
meninggal dunia ketika
berangkat ke Malaysia.
Alasannya dia melalui jalur
tidak resmi, sehingga tidak ada
data lengkap untuk TKI melalui
jalur belakang. “Kalau betul
ada, coba akan dikoordinasikan
kepada pihak terkait,”-
pungkasnya.
(bst)