Maraknya penyalahgunaan obat batu komix dikalagan anak
muda membuat aparatur negara memutar otak. Sejumlah opsi akan diambil
dari pembatasan penjualan komix hingga akan diberlakukannya jam malam.
“Konsumsi komix oploson sudah memprihatinkan, harus dilakukan tindakan
kongkrit, jika perlu komix dilarang
beredar,” kata Camat Tambak, Narto.
Narto mengaku sempat menemukan
tumpukan bungkus komix ketika melakukan bersih-bersih kawasan bandara
Harun Thohir. Padahal sudah melakukan antisipasi sejak awal dilantik sebagai Camat Tambak. “Langsung dilakukan upaya pencegahan dengan sosialisasi ke sekolah, masjid, balai desa ataupun tempat lainnya,” katanya.
Dia mengajak kepada orangtua untuk mengawasi pergaulan anaknya
jangan sampai melakukan oplosan.
Alasannya akan merusak generasi
penerus bangsa, khususnya masa
depan Pulau Bawaan.
Dia juga seringkali mendatangi toko
yang menjual komik.Diminta agar
tidak melayani penjualan komik
dalam jumlah banyak.
H. Abdurrahman, Trantib desa Sungai
Teluk Sangkapura menyatakan mewabahnya oplosan dikalangan anak muda
disebabkan kurang kepedulian bersama
dalam melakukan antisipasi. Sering kali
dia melihat banyak anak-anak yang
nongkrong dipinggir jembatan. Ternyata
dibawahnya jembatan banyak bungkus
obat batuk komik.
Langkah antisipasi untuk mengatasi
maraknya oplosan di Pulau Bawean, menurutnya bisa dilakukan dengan memberlakukan jam malam bagi anak-anak. “Misalnya dibatasi sampai jam 10 malam,
dilarang berkeliaran,"pungkasnya.
(bst)