Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
300x210
adsbybawean
Tampilkan postingan dengan label SOROTAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SOROTAN. Tampilkan semua postingan

Saya Korban Fitnah oleh Pengikut Sendiri


Marhawi setelah mendengar beberapa pernyataan terkait isu yang berkembang di masyarakat secara tegas menyatakan itu fitnah.

Beberapa pernyataan disampaikan langsung oleh Kyai Muzayyin bersama Kyai Lukman kepada Marhawi ketika berkunjung ke Pondok Pesantren Qun Fayaqun, hari kamis (28/5).

Marhawi menyatakan secara tegas bahwa itu fitnah yang dilakukan oleh pengikutnya sendiri.

"Terus terang, saya tidak pernah menyampaikan pernyataan tersebut, tapi kenapa bisa berkembang di masyarakat seperti itu,"katanya.

"Sementara ini dalam pertemuan selalunya saya mengajak kebaikan, seperti rajin sholat dan lain-lain,"ujarnya.

Jadi kesimpulannya, timbulnya banyak fitnah yang berkembang di masyarakat bersumberkan dari beberapa pengikutnya yang ingin membesarkan gurunya. (bst)


Tidak ada Perkumpulan, Semuanya Bubar


Marhawi yang menghebohkan Pulau Bawean sehubungan adanya video viral terkait wirid dengan berbagai gerakan, menyatakan mohon maaf kepada seluruh warga Pulau Bawean dimanapun berada.

"Ini kekhilafan saya, terkait pendapat jasad yang ada didalam kubur dan nur cahaya hitam. Mohon dimaafkan, saya sebagai insan yang tidak terlepas dari salah dan khilaf,"katanya.

Selanjutnya menurut Marhawi, sudah tidak ada perkumpulan lagi, sudah dibubarkan. "Jika saya melanggar, resikonya sesuai pernyataan secara tertulis maka akan dituntut secara hukum,"ujarnya.

Soal adanya perkumpulan sebelumnya, menurutnya tidak pernah membentuknya, mereka datang dengan sendirinya tanpa ada perekrutan ataupun baiat. "Tidak benar jika saya membentuk perkumpulan, termasuk tidak pernah melakukan baiat,"paparnya.

"Terus terang sudah seringkali dikatakan bahwa keilmuan yang saya miliki tidak sebanding dengan orang-orang yang datang mau belajar. Tapi mereka memaksa terus sehingga sampai ada pertemuan,"ungkapnya.

Lebih lanjut Marhawi menjelaskan bahwa adanya pertemuan itu hanya biasa saja, tidak ada istilah guru dengan murid. "Hanya cerita-cerita biasa saja, seperti diskusi,"akunya saat ditemui Media Bawean di Pondok Pesantren Qun Fayaqun Batusendi, hari kamis (28/5). (bst)

Marhawi Buat Surat Pernyataan dihadapan Tokoh Bawean



Marhawi asal Pulau Gili yang kini berdomisili di desa Lebak kecamatan Sangkapura Pulau Bawean Gresik semalam dihadapan tokoh -tokoh Nahdlatul Ulama, juga dihadiri Kepala Desa Lebak membuat surat pernyataan, yang isinya sebagai berikut :

Dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim,

saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa ajaran saya yang diajarkan pada kelompok saya menyimpang dari ajaran islam yang benar, untuk itu saya bertaubat akan kembali kepada ajaran islam yang benar, dan kepada pengikut atau kelompok saya tidak dibenarkan melanjutkan ajaran saya.

Dan saya berjanji tidak akan menyebarkan ajaran saya kepada siapapun.

Demikian surat pernyataan saya dibuat atas dasar kesadaran tanpa ada paksaan dari siapapun, dan apabila saya menyimpang dari pernyataan ini, saya siap diproses secara hukum.

Dalam surat pernyataan ditandatangani oleh Marhawi diatas materi yang disaksikan oleh banyak tokoh di Pulau Bawean. (bst)

Stop Balapan Liar di Pulau Bawean, GP Ansor Datangi Polsek Sangkapura


Maraknya balapan liar (racing) sepeda motor di Pulau Bawean, khususnya di kawasan barat perbatasan antara desa Suwari dengan desa Dekatagung kecamatan Sangkapura. Kemarin hari kamis (27/2), Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Bawean menyampaikan surat pemberitahuan gangguan kamtibmas ke Polsek Sangkapura.

Dalam surat, dijelaskan GP Ansor Cabang Bawean menindaklanjuti pemberitahuan dan pengaduan masyarakat terkait gangguan kamtibmas, yaitu sering terjadi balapan liar di kawasan barat Pulau Bawean tepatnya diperbatasan desa Suwari dengan desa Dekatagung.

Didalam surat juga dijelaskan waktunya ajang balapan liar diadakan malam hari dan terkadang waktu sore hari.

Lebih parah lagi, bahwa ajang balapan liar seringkali dibarengi dengan pesta minuman keras (miras) dan perjudian.

Adapun dampak gangguan kamtibmas, yaitu seringkali memakan korban jiwa seperti yang telah terjadi yaitu pejalan kaki berusia anak ditabrak dan meninggal dunia.

Syafi'e Ketua GP Ansor Cabang Bawean mengatakan balapan liar tahun kemarin (2019) sempat berhenti sehubungan adanya korban jiwa dan ketegasan aparat hukum, tapi kini kambuh kembali sehingga meresahkan kepada warga setempat termasuk pengguna jalan raya.

"Harapannya aparat hukum harus bertindaktegas dalam membasmi maraknya balapan liar di Pulau Bawean,'harapnya.

Untuk menindaklajuti adanya keluhan warga, GP Ansor Cabang Bawean sudah menyampaikan surat ke Polsek Sangkapura yang diterima langsung Kanitreskrim Aiptu Basuki. (bst)

Buaya Bawean dilayarkan ke Pulau Jawa


Nasib buaya yang ditangkap oleh warga desa Sawahmulya kecamatan Sangkapura Pulau Bawean Gresik, akhirnya dievakuasi oleh petugas BKSDA ke Pulau Jawa. Rencananya malam ini (selasa, 24/9), buaya akan dilayarkan dari Pelabuhan Bawean menuju Pelabuhan Paciran Lamongan dengan naik KMP Gili Iyang.

Petugas BKSDA Provinsi Jawa Timur melakukan evakuasi dengan menyimpan buaya didalam peti. "Ini mendesak segera dibawah layar agar mendapatkan pelayanan oleh dokter khusus yang menanganinya, apalagi dibagian leher ada luka yang harus disembuhkan,"katanya.

Sementara warga setempat, Pak Nan meminta petugas BKSDA tanggap atas keresahan masyarakat. "Jangan menunggu warga menangkap lebih dahulu, lalu mengambilnya. Semestinya petugas segera melakukan tindakan jika ada informasi warga yang melihat buaya,"ujarnya.

Petugas merespon harapan warga dengan pernyataan, "Jika ada lagi, silahkan segera melapor,"tegasnya.

Proses evakuasi buaya yang panjangnya 2 meter menarik perhatian warga sekitar yang ingin menontonnya dari dekat. Waktu sore hari, proses evakuasi dilakukan oleh petugas untuk dinaikkan keatas kapal KMP Gili Iyang. (bst).

Buaya di Bawean Segera dievakuasi ke Jawa


Buaya yang berhasil ditangkap oleh warga desa Sawahmulya kecamatan Sangkapura Pulau Bawean Gresik, segera dievakuasi ke daratan Pulau Jawa. Rencananya, hari rabu (25/9) akan diangkut dengan naik KMP Gili Iyang via Pelabuhan Paciran Lamongan.

Rombongan BKSDA Provinsi Jawa Timur datang ke Pulau Bawean setelah membaca berita yang viral terkait penangkapan buaya. Menurut salah satu petugas yang diwawancarai Media Bawean menyatakan buaya termasuk satwa yang dilindungi. "Jadi buaya yang berhasil ditangkap harus diamankan dengan membawanya ke daratan Pulau Jawa,"tegasnya.

Arifin warga yang berhasil menangkap buaya mengaku sangat sulit untuk menangkapnya, berkat kesigapan akhirnya bisa ditangkap.

Menurutnya sebelum ditangkap, warga disekitar sini banyak yang resah dan merasa ketakutan. Termasuk orang tua mengkhawatirkan jika anaknya bermain di pinggir pantai, termasuk nelayan yang akan mencari ikan juga ketakutan. "Setelah ditangkap, sekarang sudah merasa aman semuanya,"pungkasnya. (bst)

Gigi Buaya Hilang 1, Dimanakah?


Gigi buaya yang ditangkap di desa Sangkapura Pulau Bawean Gresik, ternyata hilang 1. Pihak BKSDA Provinsi Jawa Timur yang turun langsung ke Pulau Bawean mempertanyakan, giginya kok hilang satu ya, dimanakah?

Arifin, warga yang berhasil menangkap seekor buaya mengaku tidak tahu menahu bila kehilangan giginya. Dari waktu ditangkap sampai sekarang ya seperti itu kondosinya.

Perlu diketahui, buaya yang berhasil ditangkap dibagian lehernya sudah ada ikatan tali yang mengalunginya. (bst)

SURAT TERBUKA UNTUK SELURUH TOGHELLEN BAWEAN SERTA APARAT EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF


Bawean, Selasa 17 September 2019.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Mohon maaf sebelumnya... para toghellen bule sakapbhina... Terutama para pemangku kebijakan yang saya hormati.

Perkenankan saya memyampaikan uneg uneg dan pemikiran saya...

Saya salah satu putra Bawean, yang saat ini bertugas sebagai pendidik di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta.

Saat ini saya masih berada di Pulau Bawean Gresik bersama 6 rekan peneiti lainnya sejak Jum'at lalu. Dua diantara kami adalah instruktur KPK.

Tim kami ke Bawean untuk kali kedua setelah pada Agustus lalu melakukan sosialisasi kepada seluruh kepala TK/RA se-Bawean. Kali ini kami melaksanakan observasi dan pelatihan tentang penanaman nilai-nilai anti korupsi bagi guru-guru TK/RA se-Bawean.

Tahun ini merupakan periode pertama dari 3 tahun yang di-acc oleh Kemenristekdikti. Jika program di tahun pertama ini dianggap berhasil dan tim masih bersedia, maka insyaallah akan berlanjut di 2 tahun berikutnya. Begitu juga sebaliknya.

Tim kami sangat bangga karena dapat melaksanakan penelitian di salah satu pulau (terpencil) di Indonesia, yaitu Pulau Bawean. Terlebih lagi saya sebagai putera daerah. Kami berharap bisa berkontribusi (sesedikit apapun) terutama dalam hal pengembangan SDM Bawean, lebih-lebih penanaman nilai nilai antikorupsi sejak dini.

Namun demikian, tim kami sangat galau terkait ketidakpastian transportasi dr Bawean ke Jawa dan sebaliknya. Setelah program utama selesai, kami sangat khawatir dengan ketidakpastian kapan kami bisa menyeberang ke Jawa. Terlebih terkait tugas-tugas lain yang tentunya sudah menanti di tempat kami bekerja.

Untuk itu kami sempat bertanya (sekarang pun masih bertanya2) kapan akan ada kapal Bawean-Gresik ? Sdh sejak Ahad tdk ada kapal. Pesawat pun sudah penuh.Mengapa belum ada info kapal bantuan atau solusi alternatif lainnya?

Sementara data dari BMKG sejak Ahad hingga Kamis sudah menunjukkan gelombang laut jalur Bawean-Gresik rata rata di atas 2 meter. Yang itu berarti 3 kapal reguler yang selama ini beroperasi harus off. Satu kapal lainnya (roro?) yang digadang gadang bisa menjadi solusi ketika 3 kapal cepat yang lain tdk bisa beroperasi, ternyata juga off. Dan sampai pagi ini (Selasa, 17/9/19) juga belum ada kabar apapun.

Kami sdh berusaha bertanya kepada beberapa pihak yang kami anggap cukup mengerti persoalan ini ternyata juga nihil.

Kami memang belum sempat bertanya kepada aparat pemerintah yang berwenang karena kami mmg belum sempat. Dan kami menganggap bahwa adalah hak warga untuk mendapatkan informasi dari pihak berwenang. Aparatlah yang berkewajiban menyampaikan informasi kepada warga.

Toghellen sakapbhina,...

Jika aparat berwenang melarang sejumlah kapal berangkat karena alasan keamanan dan keselamatan, itu memang benar. Harus itu. Namun, apakah alternatif solusi yang ditawarkan?

Jika aparat berhenti pada hanya melarang kapal berlayar, sah sah saja jika warga berpendapat bahwa aparat hanya ingin bermain aman saja. Tidak mau bersusah payah. Mohon maaf, kami di Bawean belum mendengar ada upaya upaya yang sungguh sungguh dari para pemangku kewenangan dan kepentingan.

Harapan kami, aparat (Pemkab Gresik ? termasuk wakil rakyat yang baru dilantik) memiliki kepekaan dan lebih serius mencari solusi atas persoalan ini. Tidak harus menunggu warga bereaksi keras apalagi anarkis.

Kita semua pada tahu, betapa sudah banyak warga (Bawean atau tamu) yang dirugikan dengan persoalan transportasi ini: Pengusaha penginapan yang rugi karena banyak bookingan yang dibatalkan. Pelaku usaha material dan makanan yang kehabisan stok dan membuat harga naik. Serta sejumlah pembatalan tiket pesawat dalam dan luar negeri dan sederet konsekwensi rugi lainnya.

Jika ini terus berlanjut, maka warga Bawean akan sangat merugi dan semakin dirugikan. Omset menurun, minat masyarakat luar (wisatawan, peneliti, dll) berkunjung ke Bawean akan semakin merosot.

Persoalan semacam ini tentu tidak terjadi sekarang saja. Bahkan sejak puluhan tahun yang lalu. Namun hari ini masih belum ada solusi yang mendasar. Solusi transportasi terkait cuaca tidak banyak beranjak. Bahkan menurut banyak orang tahun ini semakin buruk. Tidak tampak langkah langkah antisipatif.

Untuk itu, saya sebagai putra Bawean mengajak para toghellen utk peduli dan mengedepankan kepentingan masyarakat luas. Jangan kesepankan kepentingan pribadi, perusahaan atau apapun sementara mengorbankan kemaslahatan ummat.

Untuk para pemangku kebijakan, baik yang di eksekutif maupun legislatif, mohon lebih peka dan memperjuangkan dengan lebih serius akan solusi atas persoalan masyarakat. Jadikan hal semacam ini sebagai ladang amal sholeh panjenengan semua.

Bagaimanapun warga Bawean adalah warga negara Indonesia yang berhak atas hak-hak mendasarnya, termasuk transportasi.

Semoga segera ada kabar baik yang solutif untuk transportasi penyeberangan Bawean-Gresik. Jangan biarkan tamu-tamu kita galau karena 'terdampar' terlalu lama yang mungkin akan membuat mereka kapok utk datang laginke Bawean. Mari semua mengambil peran untuk Bawean yang lebih baik.

Kami tunggu kabar baiknya... Salam,

R. Muhammad Ali

Suara Hati Bang Azroy Soal Transportasi Bawean


Sebanyak 25 orang wisatawan asal Singapura tertahan di Pulau Bawean, sehubungan putusnya jalur transportasi laut menuju daratan Gresik.

Wisatawan Singapura ULTAH Kesedihan di Pulau Bawean


Wisatawan asal Singapura sebanyak 25 orang sedang menunggu kapal beroperasi kembali. Mereka memilih santai di hotel sambil bercerita keluh kesahnya.

Diantara 25 orang wisatawan, ada 2 orang yang merencanakan merayakan ulang tahun di negara asalnya di Singapura. Haji Syarif Bin Naharawi kini menjabat Presiden Seumur Hidup Sepak Takraw Singapura, tepatnya tanggal 11 September merayakan ulang tahun ke 69 tahun, dan Amir bin Ahmad tanggal 12 September merayakan ulang tahun ke 63 tahun.

Sehubungan tidak adanya kapal yang beroperasi dari Pulau Bawean tujuan Gresik, jadwal kepulangannya ke Singapura dibatalkan. Akhirnya mereka merayakan ulang tahun di Pulau Bawean. "Seadanya saja kita rayakan, padahal acara ultah di Singapura sudah dipersiapkan matang,"katanya.

"Ya kita rayakan dengan kondisi meratapinya saja,"ujarnya dengan nada bersedih.

Azroy Manaf koordinator wisatawan mengatakan 2 orang semestinya merayakan ulang tahun di Singapura, sehubungan tidak ada kapal sehingga dirayakan dengan kondisi sangat menyedihkan.

Selain itu, direncanakan ada salah satu rombongan yang akan berkunjung ke Yogyakarta setelah pulang dari Pulau Bawean. "Sehubungan sampai saat ini belum ada kapal, sehingga rencana mengunjungi keluarganya dibatalkan,"ungkapnya. (bst)

Tiket Pesawat Terbang Wisatawan Singapura Terancam Hangus


Putusnya jalur transportasi laut yang menghubungkan Pulau Bawean ke daratan Pulau Jawa mengancam hangusnya tiket 25 orang wisatawan asal Singapura.

Direncanakan hari ini (rabu, 11/9) wisatawan yang berkunjung akan berlayar naik kapal Express Bahari menuju Pelabuhan Gresik. Selain berwisata seperti mengunjungi Pulau Noko dan taman mangrobe hijau Daun, mereka juga membantu untuk beberapa masjid dan pondok pesantren di Pulau Bawean.

Azroy Manaf, koordinator wisata mengatakan 25 orang yang terancam tiketnya hangus bila tidak ada kapal berlayar ke Gresik. "Sesuai waktunya, besok hari kamis dijadwalkan akan kembali ke Singapura melalui bandara Juanda Surabaya,"katanya.

Lebih lanjut Azroy berharap solusi segera adanya kapal yang berangkat ke Gresik. "Jika tidak, tiket pesawat terbang tujuan Singapura akan hangus,"paparnya dengan nada sedih.

Menurut tujuan wisatawan berkunjung ke Pulau Bawean, selain melihat keindahan alamnya juga memberikan bantuan untuk masjid dan pondok pesantren, juga mengunjungi keluarganya.

"Jika kondisi seperti ini, tentu membuat mereka takut untuk berkunjung kembali ke Pulau Bawean,"tegasnya.

Apalagi mereka sangat tertarik untuk berkunjung ke Pulau Bawean setelah mendapatkan informasi melalui promosi wisata. "Tapi persoalannya, sekarang terkendala kapal untuk kembali. Padahal diantara mereka diwajibkan segera kembali tepat waktu,"pungkasnya. (bst)

Aturan Tidak Ditaati, Budaya Ngoleleng jadi Ajang Perkelahian Warga


Ngoleleng Pulau Bawean termasuk tradisi turun menurun dari nenek moyang, yang dahulu kala berkeliling dengan berjalan kaki tapi sekarang mengendarai roda dua dan empat.

Sehubungan budaya ngoleleng seringkali mengganggu ketentraman warga, diantaranya menaiki roda empat yang dilengkapi sound system dengan berjoget ria. Muspika di Pulau Bawean membuat aturan dilarang membawa sound system ketika berkeliling menaiki kendaraan roda empat. Ironisnya aturan yang diterapkan sejak beberapa tahun, pada lebaran tahun ini sepertinya kurang mendapat respon dan dilanggarnya.

Akibatnya, terlihat kebebasan bagi peserta keliling dengan berjoget ria, serta menimbulkan kekacauan dibeberapa tempat.

Muhammad Zainuddin, Plt Camat Tambak mengaku heran dengan adanya aturan yang tidak ditaati oleh warganya, padahal sudah disampaikan melalui kepala desa masing-masing. "Aturan larangan keliling menggunakan sound system ketika keliling pasca lebaran sudah disampaikan melalui kepala desa,"tegasnya.

Lebih lanjut Zainuddin memiliki beberapa kesimpulan terkait aturan yang tidak dipatuhi oleh warganya, kemungkinan kepala desa tidak menyampaikan kepada warganya sehubungan waktu saat ini menjelang pelaksanaan pemilihan kepala desa. "Ada kemungkinan bila aturan ini diterapkan menyebabkan kepala desa tidak mendapatkan simpati,"katanya.

Hal senada disampaikan Syamsul Arifin Plt Camat Sangkapura menyatakan aturan larangan membawa sound system sudah dibuatnya, tapi masih dilanggarnya. Termasuk adanya tawuran di desa Dekatagung juga diakuinya. (bst)

Balapan Liar Meresahkan Warga Bawean


Jalan Lingkar Bawean (JLB) Kabupaten Gresik di kawasan barat, tepatnya diperbatasan desa Suwari dengan desa Dekatagung telah meresahkan pengguna jalan dan warga setempat.

Ajang balapan liar yang dominan diikuti anak muda, terkadang membuat takut banyak pengguna jalan lingkar Bawean, dikarenakan sirkuit yang dipergunakan jalan umum. Selain itu, warga setempat yang rumahnya berdekatan mengaku sangat terganggu dan merasa bising.

Kapolsek Sangkapura AKP Rahmad Triyanto merespon keluhan warga mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa Suwari dan Kepala Desa Dekatagung untuk mengumpulkan anak muda yang ada di desanya. "Tujuannya mereka akan diberi pengarahan terkait ajang balapan liar yang meresahkan masyarakat,"katanya.

Selain itu, akan diberi penjelasan tentang pelanggaran lalu lintas dan pentingnya keselamatan di jalan raya. "Sudah dikoordinasikan, secepatnya akan dikumpulkan,"tegasnya.

Lebih lanjut Kapolsek Sangkapura berharap kerjasamanya seluruh warga untuk membasmi adanya balapan liar. "Melalui kerjasama yang kompak, suatu persoalan akan terselesaikan dengan baik,"pungkasnya. (bst)

Termakan Isu, Warga Tanjung Anyar Mengungsi dari Rumahnya


Warga dusun Tanjung Anyar desa Lebak kecamatan Sangkapura Pulau Bawean Gresik diresahkan dengan adanya isu akan terjadinya gempa bumi dan tsunami. Akhirnya banyak warga yang mengungsi dari rumahnya, mencari tempat yang aman di pergunungan.

Syafi'e warga Tanjung Anyar membenarkan adanya isu yang tidak jelas sumbernya. "Dampaknya banyak warga yang meninggalkan rumahnya untuk mengungsi ke tempat ke dianggapnya aman,"katanya.

Menurutnya isu ini sangat membuat banyak warga yang ketakutan dan meresahkan. "Sudah beberapa malam, banyak warga memilih mengungsi dari rumahnya,"ujarnya.

Ironisnya menurut Ketua Gerakan Pemuda Ansor Cabang Bawean, ternyata isu ini mulai menyebar dan diikuti oleh banyak warga kampung lainnya.

H. Tuffa kepala desa Lebak membenarkan adanya isu yang membuat resah warganya. "Kemarin warga sudah ditemui dan diberi arahan agar tidak percaya dengan adanya isu yang tidak jelas sumbernya,"paparnya.

Tapi warga merasa ketakutan dengan sendirinya, disebabkan adanya informasi akan adanya gelombang laut akan tinggi. "Mereka takut karena dibuat oleh dirinya sendiri, sehingga sulit diberikan masukan agar tidak percaya adanya informasi yang tidak benar,"terangnya.

Akibat adanya isu tersebut, banyak warga yang bermalam dipengungsian dengan mendirikan tenda dengan tidur bersama. (bst)

Bangkai Kapal MV Tungkal Samudra Bakal Dilelang


Lama tak terdengar, Kapal Motor MV Tungkal Samudra 01 milik Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dipastikan segera dilelang.Kapal yang dibeli seharga Rp 14 Miliar pada 2002 itu, sempat disewa untuk angkutan penumpang tujuan ke Pulau Bawean.

Namun kapal mewah ini lebih banyak bersandar di pelabuhan Gresik, Jawa Timur sejak 2015 dalam kondisi rusak parah. ‎ Kepastian itu disampaikan oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Tanjab Barat, Rajiun Sitohang.

Dia menyebutkan, jika kondisi kapal cepat ini sudah rusak parah. Banyak sudah bagian-bagian kapal yang keropos. Bahkan, bagian dek dan body kapal sudah ambruk dan berlumut. ‎Menurutnya, perintah lelang itu atas perintah dan arahan Bupati Tanjab Barat, Safrial.

"Kapal itu sudah tidak bisa diapa-apakan lagi. Memang harus segera dijual," ujarnya di Kantor Bupati Tanjung Jabung Barat, Selasa (10/7).

Terkait kasus hukum yang sempat membelit Kapal MV Tungkal Samudra tersebut, dia menjelaskan, Pemkab sudah meminta surat pernyataan clean and clear dari Kepolisian dan Kejaksaan.

Isi dari surat itu adalah, bahwa dua instansi vertikal tersebut menyatakan, tidak ada persoalan jika ingin melelang kapal itu.

"Walau kita sudah ada surat itu, tapi saya tetap memerintahkan bawahan saya untuk menelaah isi kedua surat itu ke bagian hukum baru kemudian didisposisi ke kabidnya. Surat itu sudah 4 hari yang lalu saya buat," beber Rajiun.

Untuk lelang ini, pihaknya akan meminta bantuan KPKNL supaya bisa menghitung nilai kapal yang dibeli tahun 2004 silam tersebut.

"Nanti kita surati KPKNL. Berapa nilai yang layak untuk kapal itu. Kalau ada yang mau beli sampai miliaran wah sudah hebat sekali itu," tandasnya. (IMC02)

Reporter : Hengky

Sumber IMC News

Ketua PCNU Bawean Minta Ketegasan Aparat Memberantas Oplosan Komix


Maraknya aksi oplosan komix dikalangan anak muda di Bawean menjadi sorotan Ketua PCNU Bawean.

M. Fauzi Ra'uf Ketua PCNU Bawean mengatakan persoalan maraknya aksi penyalahgunaan obat batuk komix yang dioplos itu tanggungjawab kita bersama. "Khususnya aparat berwajib perlu mengambil tindakan yang tegas, dikarenakan membahayakan bagi penggunanya,"katanya.

Menurutnya perlu mengambil langkah untuk segera memberantas maraknya penyalahgunaan oplosan komix di Bawean. Diantaranya pantauan yang paling tepat dilakukan oleh tenaga pendidik di sekolah. "Mereka akan mampu membaca kondisi perkembangan siswanya di sekolah,"ujarnya.

Ketua PCNU Bawean meminta kepada seluruh warganya untuk segera melakukan langkah kongkrit untuk memberantas maraknya oplosan. Alasannya pengguna oplosan adalah generasi muda yang nantinya akan menjadi penerus masa depan. "Sangat kasihan dengan nasibnya, jika nantinya mengalami gangguan syaraf,"paparnya.

Lebih lanjut M. Fauzi Ra'uf meminta ketegasan aparat keamanan khususnya kepolisian untuk memberantas penyalahgunaan obat batuk komix. "Jika aparat hukum tegas, saya yakin semuanya akan bisa teratasi dengan baik,"pungkasnya. (bst)

Marak Peredaran Narkoba, Aparat Hukum Diminta Tegas


Warga Bawean diresahkan maraknya peredaran narkoba yang sudah merambah banyak kalangan mulai orang tua sampai anak-anak.

Salah satu warga yang tidak bersedia namanya dipublikasi menyatakan peredaran narkoba sudah mulai marak, sepertinya perlu kesigapan aparat berwajib ataupun BNN untuk melakukan operasi di Bawean.

Menurutnya marak peredaran narkoba sehubungan lemahnya pengawasan ketika kapal ataupun perahu yang berangkat ke Bawean. "Perlu pengawasan ketat agar barang terlarang tidak masuk Bawean,"ujarnya.

Ironisnya ternyata pecandu narkoba juga mewabah dikalangan anak muda, adapun cara mendapatkan menyesuaiakan dengan kemampuan membelinya. "Mereka menjual menyesuaikan isi didompetnya,"paparnya.

Menurutnya maraknya oplosan komix itu khusus dikalangan anak muda yang tidak mampu saja, sedangkan bagi mereka yang mampu sudah mengkonsumsi narkoba. "Bahkan mereka tidak malu lagi mempertontonkan kepada orang banyak ketika naik sepeda motor,"pungkasnya. (bst)

Bantuan PIP Rawan Dipungli Oknum Sekolah


Rawan pungutan liar (pungli) di sekolah tingkat dasar di Pulau Bawean. Dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) rawan disalahgunakan oleh oknum di sekolah dengan berdalih pembelian buku LKS, pembayaran SPP dan lainnya.

Salah satu orang tua siswa yang tidak berkenan dipublikasikan namanya membenarkan adanya pungli di sekolah, yaitu siswa dihantarkan ke bank untuk mencairkan uang bantuan yang diterimanya sebesar Rp.450 ribu. Setelah uang dicairkan, lalu disetor kembali kepada pihak sekolah sebesar Rp.350 ribu. Sedangkan siswa hanya menerima Rp.100 ribu.

Menurutnya penyetoran uang kepada pihak sekolah tidak jelas untuk penggunaannya, termasuk tidak ada kwitansi sebagai bukti penerimaan uang.

Mahin Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik mengatakan pungutan liar seperti itu tidak dibenarkan. "Tidak ada uang KIP untuk sekolah, semuanya hak siswa yang mendapatkan bantuan,"katanya.

"Silahkan disebutkan nama sekolah dan nominal yang dipungutnya,"tegasnya.

"Nanti akan saya panggil sebagai wujud pertanggungjawaban,"pungkasnya. (bst)

Bukan Gendam, Murni Pencurian


Warga Pulau Bawean diresahkan adanya isu seorang wanita yang memiliki ilmu gendam sedang beraksi. Adanya kehilangan uang di desa Kotakusuma Sangkapura dikaitkan dengan aksi tersebut.

Wanita tersebut diduga sudah melakukan aksi gendam dibeberapa tempat di daratan Pulau Jawa, sekarang ini diprediksi beraksi di Pulau Bawean.

Isu hangat ini juga ramai diperbincangkan didalam media sosial.

Merespon adanya isu, Aiptu Besuki Kanit Polsek Sangkapura mengatakan isu adanya gendam seorang wanita menurutnya bohong. "Tidak benar adanya gendam yang dikaitkan dengan hilangnya uang milik warga,"katanya.

Menurutnya hilangnya uang itu murni pencurian. "Dibuktikan setelah kepolisian melakukan olah TKP ternyata modusnya pencurian murni,"paparnya.

Lebih lanjut Aiptu Besuki berpesan kepada seluruh warga agar tidak resah dengan adanya isu tentang aksi gendam diwilayahnya.

"Hentikan isu tersebut, jangan sampai membuat keresahan di masyarakat. Jika terbukti pembuat isu akan dituntut secara hukum karena membuat keresahan pada warga,"pungkasya. (bst)

BCW Curigai Banyak Sarjana S2 Abal-Abal di Bawean


Adanya temuan Bupati Gresik Sambari Radianto terkait banyaknya pegawainya yang menggunakan gelar sarjana master (S2) yang abal-abal. Langsung mendapat respon Bawean Corruption Watch (BCW-LSM).

Dari Nazar, SH. sebagai Direktur Bawean Corruption Watch (BCW-LSM) mengatakan ada dugaan kuat pegawai di Pulau Bawean yang menggunakan ijazah S2 dengan meraih gelar secara instan. "Mereka hanya membeli ijazah saja, tanpa melalui proses perkuliahan yang sebenarnya,"katanya.

"Sangat bagus bila dilakukan pemeriksaan kepada setiap pegawai, untuk mengetahui asal usul gelar yang disandangnya,"ujarnya.

Tentunya mereka yang diduga kuat menyandang gelar tanpa melalui proses perkuliahan yang sebenarnya, maka layak mendapatkan sanksi tegas. "Apalagi gelar yang disandangnya mendapatkan dari membeli yang tujuannya menaikkan pangkat atau golongan,"paparnya.

Lebih lanjut Dari Nazar mengungkapkan bahwa adanya gelar S2 melalui proses cepat sudah tidak asing lagi didengarnya. "Mereka membayar uang puluhan juta rupiah, selanjutnya diwisuda untuk mendapatkan gelar,"tegasnya. (bst)

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean