Proyek perpanjangan run way Bandara
Harun Thohir Bawean sempat
nyaring didengungkan. Tapi
nyatanya hingga saat ini belum
ada tanda-tanda proyek ini dilaksanakan. “Warga mendukung,
hanya saja sampai saat ini belum
ada tindak lanjut,” kata Kepala
desa Tanjungori, Jumali.
Soal penambahan run way ini,
disampaikan pemerintah kabupaten Gresik melalui sejumlah
pejabatnya yang datang ke Bawean. Bahkan pemda menyediakan
anggaran sebesar Rp 15 miliyar
untuk pembebasan lahan. Diperkirakan ada 115 rumah yang terkena perpanjangan run way ini.
“Tapi belum ada, sampai sekarang
masih menunggu,”katanya.
Dijelaskan Jumali, proyek ini
akan berjalan dengan lancar.
Dengan catatan warga yang
rumahnya terkena tidak diberi
ganti rugi uang. Tapi mendapat
ganti rumah atau tanah dilokasi
lainnya. “Warga meminta relokasi ketempat lain dengan ganti
rumah sebagai tempat tinggal,”ujarnya.
Kalau ganti rugi uang, menurut
Jumali sudah jelas ditolak oleh
warganya. Alasannya trauma
dengan ganti rugi sebelumnya.
Banyak warga menerima ganti
rugi ternyata dirugikan. Diantaranya sampai sekarang belum
mendapat tempat tinggal.(bst)