Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Pusaka Utama Pulau Bawean

Pusaka Utama Pulau Bawean

Posted by Media Bawean on Minggu, 20 Oktober 2019


Dalam Al Qur'an surat Al Haqqah: 38 -39, Allah SWT. bersumpah terhadap apa yang terlihat dan apa yang tidak terlihat. Ayat sesudahnya Allah menjelaskan tentang Al Qur'an.

Al Qur'an kitab suci yang diturunkan kepada Rasul yang mulia, Al Qur'an bukan perkataan seorang penyair, dan ia bukan juga perkataan tukang tenung. Ia Al Qur'an diturunkan oleh Allah, Tuhan seluruh alam.

Saya mencoba mengangkat ayat ini untuk mengambarkan betapa visionernya para orang tua, tokoh-tokoh Pulau Bawean. Mereka membuat pusaka untuk pulau yang dicintainya, dengan langsung menyandingkannya dengan kalamullah Al Qur'an.

Sesuatu yang tersandingkan dengan Al Qur'an maka dengan sendirinya mulialah ia. Ini menggambarkan pusaka Bawean yakni Al Qur'an, diopinikan dengan sangat santun dan mengikat.

Sehingga keluarlah satu konsensus yang terkenal, mengakar, walaupun mungkin tak terarsipkan dlm tulisan tangan.

"Bukan orang Bawean bila ia tak bisa ngaji Qur'an" (benni oreng Bhebian mon tak bisa ngaji) adalah narasi cinta orang tua yang mengerti tentang cinta dan makna kehidupan.

Kata-kata itu yang menurut saya adalah cara para orang tua menjaga generasi penerusnya, sebuah penjagaan yang tak mengekang, karena tetap ada kebebasan, kebebasan untuk menjadi sesuatu, asalkan dengan tetap berlandaskan kepada Al Qur'an.

Ia menjaga kesucian Al Qur'an, yang pada hakikatnya Al Qur'an lah yang menjaga, penjagaan yang luar biasa karena ia mampu menata habbit (kebiasaan manusia yang  mencintainya), dari kebiasaan yang mulia ini menghantarkan dirinya meraih berbagai kemudahan, kesuksesan dan keberkahan.

Ini bukan jargon kosong, karena ini adalah bahasa qolbu,  bahasa kesadaran, dan banyak dari kita telah mempersaksikan kesaktian pusaka Bawean ini.

Rama Jazilul Fawaid menyampaikan testimoni di acara halal bihalal warga Bawean di Jakarta, "Saya bisa menjadi anggota DPR RI karena saya orang Bawean, orang Bawean hebat karena Qur'an".

Begitu pula dengan Rama Yahya yang juga anggota DPR RI, pernah masuk kepengurusan sebuah partai besar, bila dianalisa, pasti karena Qur'an-nya, kalau tidak salah Beliau pernah menjadi ketua kaderisasi partai.

Demikian pula dengan guru saya Pak Mustafa Kamal, bukan karena gelar dari UGM nya Ia menjadi hebat, dikenal dan dihormati, namun karena Quran-nya. Oleh karenanya, ia selalu menangis bila ingat betapa besar jasa orang tua dan guru yang telah mengajarkannya Al Qur'an.

Fakta sejarah ini harus menjadi landasan filosofis di dalam merumuskan kebijakan di Pulau Bawean. Karenanya jargon Bawean sebagai destinasi wisata Qurani, bukan jargon kosong.

Karena ini adalah jatidiri orang Bawean. Maka perjuangkanlah, seperti bagaimana orang tua kita telah dengan lantang berani membuat konsensus tentang Pulau Bawean.

Sukabumi 161019 (Yuhdi B)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean