Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » BANJIR Terparah di Pulau Bawean

BANJIR Terparah di Pulau Bawean

Posted by Media Bawean on Selasa, 12 Januari 2021




Oleh: Sugriyanto

      Sekian abad lamanya, baru tahun 2021 ini banjir terbesar melanda Pulau Bawean, khususnya di Dusun Lebak Desa Lebak Kecamatan Sangkapura. Sekitar pukul 07:30 WIB hingga reda  pukul 11:30 WIB tepatnya pada hari Senin, 11 Januari 2021 hujan lebat mengguyur Pulau Bawean yang ditengarai sebagai pemicunya. Banjir dengan barang bawaan berupa lumpur setebal di atas mata kaki orang dewasa ini banyak menyisakan persoalan.

     Warga Dusun Lebak Desa Lebak Kecamatan Sangkapura sebagai yang terdampak merasa tersentak dengan kedatangan banjir secara tiba-tiba ini. Berdasarkan hasil pantauan di TKP (Tempat Kebanjiran Penduduk, red),  korban jiwa tidak ada karena banjir melanda di siang hari dan warga sudah siaga pada saat ada tanda-tanda kedatangannya. Kealpaan warga saat banjir datang melanda banyak yang mengurung diri di dalam rumahnya masing-masing akibat derasnya hujan mengguyur  dalam durasi waktu relatif lama. Ratusan pasang sandal warga Dusun Lebak hilang terhanyut oleh terjangan banjir. Sandal dimaksud merupakan kiriman dari keluarga mereka yang rata-rata menetap di Australia,  Singapura, Malaysia, dan luar negeri lainnya. Kisaran harga sandal dengan nilai jual mencapai 50 dolar Australi atau sekitar 75 dolar Singapura dari berbagai merek terkenal itu raib bersama derasnya alirannya.

     Selain korban sandal, beberapa perabot dapur warga turut mengambang di dalam ruang rumah mereka masing-masing. Perabot-perabot dapur rumah berbahan aluminium dan logam ringan lainnya turut mengambang saat baru dicuci dan digeletakkan di tanah-tanah rumah warga. Sendok nasi berbahan kayu buatan warga Tandel Buluar sudah banyak yang hilang. Korban lain yang turut terkena genangan banjir yang tingginya hampir mencapai pusar orang dewasa menyebabkan ratusan gabah kering dalam karung sak hampir basah semua. Untung saja hari ini, Selasa, 12 Januari 2021 matahari bersinar terang sehingga penjemuran gabah yang kebasahan itu dapat kering kembali. Jika tidak ada panas sehari saja berakibat ratusan gabah basah akan tumbuh menjadi benih padi (baca, Bawean: merghik, nyemai). Sementara di kawasan Dusun Lebak baru saja para petani menanam bibit padinya. 

      Korban lain yang terkena genangan banjir berupa pesawat televisi layar datar atau LED milik Bapak Obed (nama panggilan), pegawai Kecamatan Sangkapura. Saat renovasi pembangunan rumahnya, beliau lupa memindahkan kembali ke atas bovet seperti sedia kala.  Peristiwa tumbangnya pagar rumah Bapak H.Minsawi merupakan korban terparah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membangun kembali. Sampai-sampai Bapak H.Minsawi bersama anggota keluarga saat banjir melanda terpaksa menjebol pagar bagian timur rumahnya agar air banjir tidak terlalu tinggi masuk ke dalam ruang rumahnya. Anehnya, setelah air banjir mulai surut di lokasi rumah Bapak H. Minsawi ditemukan sekitar lima ekor ikan lele jumbo yang terbawa banjir terpaparah di tahun ini, 2021.

      Sementara itu, warga mencari tahu penyebab utama banjir terparah tahun ini, selain derasnya curah hujan yang mengguyur di kawasan Dusun Lebak dan sekitarnya yaitu adanya pendangkalan aliran sungai. Sungai "Raje" (bukan sungai besar melainkan pemandian para raja di masa silam) mengalami pendangkalan akibat batu, pasir, dan lumpur sebagai barang bawaannya menumpuk di batang sungai. Dulu, berdasarkan keterangan Bapak Fauzan asal Dusun Lebak kedalaman batang sungai mencapai "merdekanya" orang dewasa tak jajak ke dasarnya. Bahkan beliau menambahkan "saking" dalamnya badan terasa menggigil kedinginan percis  seperti Nabi saat menerima Wahyu pertama kali. 

     Salah satu usaha untuk mengantisipasi besarnya banjir yang melanda kawasan Dusun Lebak Desa Lebak pihak berwenang segera melakukan  pengerukan dengan alat berat (normalisasi) DAS (Daerah Aliran Sungai) dimaksud. Atau warga setempat dianjurkan membuat sumur serapan sebagaimana adanya di kota-kota besar lainnya. Kita berharap semoga ke depan sungai "Raje"  tidak meluapkan banjirnya terparah seperti di tahun ini. Amin...


------

Semoga bermanfaat bagi kita semua terutama pengambil keputusan

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean