Namun pada tahun 2023, UISI telah merencanakan program lanjutan. Menurut dosen UISI, Azmi Alvian Gabriel, S.TP., M.P., MPM, program lanjutan yang dimaksud adalah penguatan ekosistem hutan aren sebagai sumber bahan baku untuk memberikan dampak berkelanjutan bagi kegiatan ekonomi masyarakat berbasis kearifan lokal.
Menurut Gabriel, program tersebut direncanakan akan dilaksanakan UISI dengan dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan cara pengadaan Bibit Aren Genjah Kutim asal Kalimantan.
Dijelaskan oleh Gabriel bahwa Aren Genjah asal Kalimantan tersebut berdasarkan penelitian IPB (Institut Pertanian Bogor) memiliki keunggulan produktivitas nira aren yang tinggi sekitar 30 liter perhari (sementara pohon aren di Bawean hanya 10-15 liter) serta karakteristik tanaman dengan tinggi maksimal 7 meter, sehingga memudahkan proses pemanenan oleh petani nira.
Dengan Bibit Aren Genjah ini diharapkan petani Gula Aren di Pulau Bawean nantinya mampu meningkatkan produksi dan berdampak pada peningkatan penghasilan, ujar Gabriel.
( Kemas S. Rizal, Kontributor Media Bawean)