Media Bawean, 17 April 2011
Gaji guru non Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pulau Bawean masih sangat rendah, rata-rata gaji yang diterimanya setiap bulan, berkisar Rp. 75ribu, sampai tertinggi Rp.275ribu.
Suhendrawati sebagai guru di SDN Dekatagung I, ketika Media Bawean menanyakan besar gaji setiap bulan, mengaku malu untuk mengungkapkannya dengan alasan terlalu minim dibanding guru berstatus PNS.
Setelah didesak, Suhendrawati mengaku setiap bulannya menerima gaji sebagai guru tidak tetap (GTT) sebesar Rp.275ribu. Menurutnya, gaji yang diterima termasuk paling tinggi dibanding guru lainnya, sebab lebih lama mengajar sudah 8 tahun dan full setiap hari mengajar di sekolah.
Lebih lanjut, Suhendrawati menyatakan besar gaji yang diterima teman seprofesi sebagai guru, mengajar selama dua hari dalam satu minggu, setiap bulan digaji sebesar Rp.75ribu.
Buang Sari sebagai Ketua KKMI kecamatan Sangkapura, menyatakan gaji guru Madrasah Ibtidaiyah yang statusnya swasta lebih rendah, setiap bulan gaji yang diterima berkisar Rp.100ribu sampai Rp.200ribu.
"Mereka hadir setiap hari di sekolah, bermodalkan ikhlas dan ilmu pengetahuan untuk mencerdaskan bangsa, seharusnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah,"katanya.
Ironisnya, menurut Buang Sari, terkadang dana bantuan dari pemerintah seperti BOS, mengalami keterlambatan sampai berbulan-bulan, sehingga nasib guru swasta cukup sengsara. (bst)
Buang Sari sebagai Ketua KKMI kecamatan Sangkapura, menyatakan gaji guru Madrasah Ibtidaiyah yang statusnya swasta lebih rendah, setiap bulan gaji yang diterima berkisar Rp.100ribu sampai Rp.200ribu.
"Mereka hadir setiap hari di sekolah, bermodalkan ikhlas dan ilmu pengetahuan untuk mencerdaskan bangsa, seharusnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah,"katanya.
Ironisnya, menurut Buang Sari, terkadang dana bantuan dari pemerintah seperti BOS, mengalami keterlambatan sampai berbulan-bulan, sehingga nasib guru swasta cukup sengsara. (bst)
Posting Komentar