Media Bawean, 16 Oktober 2011
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gresik menggelar workshop mengenai Sosialisasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pemilu dan Pemilukada (Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah) di Sekolah Tinggi Agama Islam Hasan Jufri (STAIHA), hari sabtu (25/10/2011).
Peserta workshop adalah para guru mata pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) dari seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Madrasah Aliyah (MA) yang ada di Pulau Bawean. Sedangkan peserta pelajar adalah para pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dari SMA, dan MA di Pulau Bawean.
Workshop dihadiri Ketua KPU Kabupaten Gresik, Alimin dan Anggota KPU lainnya, sebagai nara sumber.
Menurut Anggota KPU Kabupaten Gresik, Abdul Basit, workshop tersebut ditujukan sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pemilukada. ”Dengan kegiatan semacam ini, KPU Kabupaten Gresik berupaya untuk meningkatkan angka partisipasi masyarakat, baik dalam Pemilu maupun Pemilukada. Target kami adalah pemilih pemula,” terang Basit.
Menurut Abdul Basit, pemilih pemula memiliki potensi besar untuk menjadi calon pemimpin di masa mendatang, baik secara kuantitas maupun kualitas. Hal itu penting untuk menciptakan budaya demokrasi sejak dari awal, agar tercipta kultur demokrasi yang egaliter, saling menghargai pendapat, dalam kerangka kesetaraan. “Oleh karena itu, pendidikan pemilih (voter education) bagi pemilih pemula, yang jumlahnya mencapai 30% di Indonesia menjadi sebuah keniscayaan,” tutur Anggota KPU Kabupaten Gresik.
Sebagai tindaklanjutnya, KPU Kabupaten Gresik berencana untuk memasukkan pendidikan demokrasi dan kepemiluan tersebut ke dalam mata pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) di setiap sekolah. “Rencananya, pendidikan demokrasi dan kepemiluan akan diselipkan dalam mata pelajaran PKn.(bst)