Media Bawean, 30 Oktober 2011
Pencak silat adalah budaya asli Indonesia. Budaya yang menjadi ciri khas dan kebanggan suatu bangsa. Sebuah bangsa yang tidak memiliki ke-khasan budaya akan menjadi bangsa yang kering. Dari itu menjadi kewajiban bersama untuk melestarikan dan mengembangkan olah raga pencak silat khususnya bagi para remaja.
Berangkat dari pemikiran ini maka MA Hasan Jufri mengadakan ekstrakulikuler pencak silat untuk para siswanya. Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali dalam seminggu yakni hari Jum’at sore dan Ahad sore dengan pelatih bapak Supriyanto, S.Pd dan Moh.Nasir , M.Pdi.
Para siswa terlihat sangat antusias. Azmi Kamil ( Ketua OSIS) menyatakan bahwa manfaat pencak silat ini sangat besar. “Badan sehat dan semangat belajar menjadi bertambah” tuturnya.
Ungkapan senada disampaikan oleh Nur Salis. “Terasa enak di badan. Tidak lagi gampang capek dan pikiran menjadi segar” tambahnya.
Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak awal bulan Oktober 2011 yang bertempat di lapangan yayasan Pondok Pesantren Hasan Jufri. Dengan peserta aktif 70 orang terlihat gerakan yang kompak dan rapi. Bapak Supriyanto yang didampingi Moh.Nasir menuturkan bahwa pencak silat tidak mengajarkan siswa untuk bersikap angkuh dan sombong melainkan sebaliknya. Seorang pendekar harus bersikap rendah hati dan suka membantu sesama. “Insya Allah, dengan latihan yang tekun para siswa akan cepat menguasai materi. Kuncinya adalah disiplin” ujarnya.
Kegiatan pencak silat ini dimulai jam 16.00 WIS dan berakhir pukul 17.30 WIS.
