Media Bawean, 20 Desember 2011
BAWEAN – Buntut tenggelamnya kapal pengangkut solar untuk pembangkit diesel PLTD–Bawean, Pulau Bawean jadi gelap gulita. Itu terjadi setelah PLN tidak bisa memproduksi listrik gara-gara tidak ada bahan bakar solar untuk menggerakkan 15 unit diesel. Gangguan ini diperkirakan terjadi hingga tiga hari ke depan, sebab PT Pertamina baru mengirim solar ke Bawean, pada Selasa siang.
Cholis Chekaq, warga Sangkapura Bawean mengatakan, listrik di Bawean sudah padam sejak Minggu malam pukul 22.30. Hingga Senin siang, listrik tidak kunjung menyala. Hal ini berakibat pada terhentinya aktivitas masyarakat serta pemerintahan.
“Petugas kecamatan yang tidak bisa mencetak KTP, sementara lainnya juga tidak bisa melaksanakan aktivitas karena listrik padam,” kata Abdul Basit, Koordinator LSM Gerbang Bawean.
Karena PLN belum bisa memberikan jaminan listrik menyala, warga memborong solar di SPBU maupun pedagang eceran. Solar tersebut digunakan untuk menyalakan generator rumah mereka.
Manajer PT PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Gresik, Sujarwo membenarkan, listrik di Bawean padam karena stok solar habis. Pihaknya sudah mengontak PT Pertamina untuk meminta bantuan mengirim kembali solar dari Tanjung Perak Surabaya.
Solar itu untuk menggantikan 40 kiloliter solar yang tenggelam bersama KT Inzam-03, Minggu kemarin.
“Untuk itu, kami melakukan pembatasan operasional pembangkit listrik. Kami tetap menyalakan listrik tiga jam sehari, mulai pukul 18.00 sampai pukul 21.00, tiap hari karena persediaan solar menipis,” kata Sujarwo.
Dikatakan Soejarwo, pihaknya sudah mendapat kabar bahwa PT Pertamina akan mengirim solar kembali Selasa siang. Kemungkinan, bahan bakar akan sampai di Bawean pada Kamis sore. Sehingga, listrik baru beroperasi normal pada Kamis (22/12) malam atau maksimal Jumat (22/12) pagi. (ris/rie/kin)
Sumber : Radar Surabaya, 20 Dec 2011
Berita Kiriman : Ajib Ghufron