Media Bawean, 12 Maret 2012
Situasi dan kondisi cuaca di Pulau Bawean semakin semakin tidak menentu, sehingga hasil prakiraan BMKG tidak sesuai fakta yang ada di lapangan.
Arsyad (50 th.) nelayan asal Pamona, Sidogedungbatu memprediksikan bahwa cuaca buruk diperkirakan sampai 15 hari lamanya. "Prakiraan tradisional dilakukan dengan melihat kondisi alam sekitarnya,"katanya.
Hal senada disampaikan Zaini (52 th.) nelayan asal Batusendi, Sidogedungbatu, menyatakan berhenti melaut untuk sementara waktu, menunggu sampai kondisi cuaca membaik.
"Kondisi cuaca buruk datang secara tiba-tiba, sehingga membahayakan kepada nelayan bila memaksa pergi ke laut,"paparnya.
Kasie Kepelabuhanan Adpel Gresik Nanang Affandi mengatakan, cuaca buruk memang tidak bisa diprediksi karena cuaca di bulan ini terus berubah-ubah.
"Soal cuaca buruk. Hari ini tidak bisa diprediksi. Sebab, kemarin Sabtu memang ada peringatan gelombang tingga hingga 3 meter sehingga menyebabkan kapal penumpang Bawean Ekspress IC kembali lagi ke Gresik," terangnya, Senin (12/03/2012).
Menurutnya, cuaca buruk dalam hitungan jam bisa berubah drastis. Pasalnya, pada hari Minggu tanggal 12 Maret 2012 cuaca yang diprediksi bagus. Tiba-tiba laporan dari BMKG Tanjung Perak Surabaya melaporkan terjadi cuaca buruk.
"Laporan resmi dari BMKG Tanjung Perak Surabaya mulai hari ini ada awan angin cumulonimbus atau awan gelap di perairan Laut Jawa. Sehingga, menimbulkan angin kencang dan gelombang tinggi," imbuhnya.
Akibat awan gelap itu lanjut Nanang, juga menyebabkan kecepatan angin diluar perairan Jawa mencapai maksimal 32 knot. Sedangkan di Laut Jawa mencapai 24 knot dari arah angin barat laut.
"Terkait dengan ini Adpel Gresik belum mengeluarkan larangan berlayar bagi kapal diatas 1000 GT. Sedangkan yang dibawahnya nahkodanya harus ekstra hati-hati," ujarnya.
Sedangkan kondisi penumpang tujuan Bawean di Gresik semakin membanyak, mereka memilih bertempat tinggal di penginapan dengan biaya inap Rp.35 ribu untuk permalamnya. Sebagian penumpang memilih kembali ke negara asalnya, sehubungan izin berkunjung sudah tidak memungkinkan untuk berkunjung ke Pulau Bawean.
Anehnya, informasi yang diterima Media Bawean, ada perahu klotok asal Kepuh yang nekad dan berani berlayar dari Bawean menuju Gresik, sudah sandar tadi malam (11/3/2012) dengan menghantarkan beberapa penumpang yang memiliki tiket pesawat terancam hangus bila tidak secepatnya ke Gresik. (bst)