Media Bawean, 13 Maret 2012
Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto ketika menerima pengunjuk rasa asal Pulau Bawean (selasa, 13/3/2012), menyatakan bahwa dirinya siap mundur sebagai Bupati Gresik jika terbukti menerima uang dari pengusaha kapal jurusan Gresik - Bawean. "Silahkan dibuktikan, bila Sambari menerima uang sebesar nominal X dari pengusaha kapal, sebagai bupati Gresik siap mundur,"katanya dengan tegas.
Dalam menerima unjuk rasa di depan kantor Bupati Gresik, Sambari Halim mengatakan sejak awal dilantik sebagai bupati bersama Moch. Qosim sebagai wakil bupati Gresik, diantara 18 kecamatan yang ada di Gresik, saya adalah paling berjuang sekuat tenaga agar Pulau Bawean sama dengan kecamatan yang lain di Gresik.
"Kecamatan Sangkapura dan kecamatan Tambak itu bukan bagian dari Gresik, tapi itu adalah Kabupaten Gresik. Bukan bagian dari kabupaten Gresik,"katanya.
"Saya tidak pernah mempermasalahkan didukung atau tidak oleh orang Bawean,"paparnya.
"Tanpa diujuk rasa atau di sms macam-macam, saya selalu bertanggungjawab keberadaan masyarakat Pulau Bawean, terutama transportasi,"ujarnya.
"Selalu berusaha menghubungi Perak, agar segera diberangkatkan kapal bantuan. Tapi masalahnya kondisi cuaca buruk tidak mendukung daripada mengorbankan saudara-saudara kita,"paparnya.
Bupati mempersilahkan siapa saja yang siap menjadi investor kapal untuk melayani Gresik - Bawean akan diberikan peluang sebesar-besarnya. "Bahkan Pemkab Gresik melalui Dinas Perhubungan sudah mendatangi Singapura untuk mencari kapal dan menghubungi menteri perhubungan tapi sampai sekarang belum memperoleh hasil,"terangnya.
Terkait solusi permasalahan penumpang kapal yang terkendala kapal sekarang, pengunjuk rasa meminta kepada Bupati Gresik agar mendatangkan kapal milik TNI AL. Merespon permohonan, Sambari Halim langsung mengutus Dinas Perhubungan Gresik didampingi beberapa perwakilan unjuk rasa untuk bertemu Koarmatim di Surabaya hari ini (selasa, 13/3/2012). (bst)