Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Menagih Rampungnya Lapter Bawean
Jangan Ada Lagi Dusta Di Bawean

Menagih Rampungnya Lapter Bawean
Jangan Ada Lagi Dusta Di Bawean

Posted by Media Bawean on Minggu, 23 Desember 2012

Media Bawean, 23 Desember 2012 
Berkali-Kali Target Penyelesaian Direvisi

Lapangan terbang (lapter) Bawean tak kunjung selesai. Untuk kesekian kalinya Pemkab Gresik menunjukkan ketidakmampuan mengejar target penyelesaian lapter. Lagi-lagi ada revisi target, mampukah dicapai?

PADA berbagai kesempatan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto memastikan lapter Bawean rampung pada akhir 2012. Kenyatannya tutup tahun 2012 tinggal beberapa hari lagi, namun ada sejumlah bidang tanah yang masih belum dibebaskan. Mustahil bila hektaran lahan itu disulap menjadi runway sebelum 2013.

Akhirnya bisa ditebak, Pemkab Gresik kembali merevisi penyelesaian 1200 meter runway pada pertengahan 2013. Semoga saja, revisi terbaru ini tidak mengalami revisi kembali. Yang jelas, proyek lapter telah terkatung-katung sejak 2006. Semula ditargetkan lapter selesai 2007 tapi meleset dan kemudian ditargetkan kembali selesai tahun 2009. Itu pun mengalami nasib yang sama, meleset kembali.

Memasuki masa pemerintahan Sambari-Qosim, lapter dijanjikan selsai pada 2011. Janji ini pun tak terbukti hingga kembali direvisi bisa diselesaikan pada akhir 2012. Alasannya, proyek semakin besar seiring dengan ditambahnya panjang runway menjadi 2012. Ada kesan lapter hanya dijadikan “proyek” dengan dalih penambahan panjang runway.

Anggota Komisi B DPRD Gresik Akhwan menjelaskan penambahan panjang ranway ini agar bisa didarati oleh pesawat dengan kapasitas 40 pemumpang. Politisi Partai Demokrat ini optimis penyelesaian runway pada pertengahan 2013. “Saya sendiri telah mengecek ke lapangan, dan anggaran untuk pembabasan sudah didok di PAK,” kata Akhwan.

Diakui oleh Ahkwan salah satu penyebab molornya pembebasan lahan karena anggaran baru bisa dialokasikan pada APBD perubahan. Sayangnya, Akhwan tidak bisa menjelaskan berapa jumlah anggaran yang telah disediakan untuk pembebasan lahan ini. “Semuanya sudah siap, termasuk tempat penampungan penumpang sudah ada, tinggal ATC dari propinsi Jatim belum terpasang,” katanya.

Ditempat terpisah, Ketua DPRD Gresik Zulfan Hisyam juga mendesak pembangunan lapangan terbang (lapter) Bawean segera diselesaikan, sebab Pemrov Jatim men-deadline pembebasan lahan untuk lapter segera.” Masyarakat Bawean sangat membutuhkan lapter untuk alternatif transportasi jika ombak laut sedang tinggi,” kata Zulfan Hasyim, Ketua DPRD Kabupaten Gresik.

Nantinya bila lahan rampung dibebaskan berarti pembangunan lapter yang menggunakan dana sharing dari Pemkab Gresik, Pemprov Jatim, dan Pemerintah Pusat itu sudah bisa dimulai. Terkait pembebasan lahan yang menjadi tanggungan Pemda Gresik

Lebih lanjut ditambahkannya selama ini Bawean hanya bisa dijangkau dengan kapal motor penumpang. Sehingga pelayaran sering terhenti saat ombak besar dan cuaca buruk.

Akibatnya, warga Bawean sering tertahan di Gresik, dan pasokan barang ke Bawean tersendat berhari-hari. Selain meningkatkan ekonomi, diharapkan potensi wisata Bawean juga terangkat. Adapun potensi wisata yang bisa dijual diantaranya Danau Kastoba, pasir putihnya yang benar-benar putih dan lobster yang besar.(rtn)

Sumber : Radar Gresik

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean