Media Bawean, 30 Oktober 2013
Guru penerima tunjangan profesi atau sertifikasi di Pulau Bawean telah diminta iuran sebesar Rp.500 ribu untuk pembangunan gedung PGRI Kabupaten Gresik.
KH. Abd. Latif (Ketua PGRI Kecamatan Sangkapura) dihubungi Media Bawean (selasa, 29/10/2013), membenarkan adanya iuran sebesar Rp.500 ribu bagi guru penerima tunjangan profesi atau sertifikasi.
Adapun tujuannya, menurut KH. Abd. Latif untuk pembangunan gedung PGRI Kabupaten Gresik. "Iuran ini berlaku bagi semua guru penerima tunjangan sertifikasi di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama,"katanya.
"Hanya satu kali saja, setelah membayar iuran Rp.500 ribu sudah selesai kewajibannya. Iuran tidak setiap penerimaan, tapi hanya sekali saja untuk sekarang ini."jelasnya.
Adi Suwoyo, Kepala UPTD. Pendidikan Sangkapura ditemui Media Bawean di kantornya, langsung menunjukkan surat dari PGRI Gresik, bernomor 117/org./Kab./XX/2010, dengan hal pemberitahuan.
Didalam surat dijelaskan beberapa point hasil kesepakatan, diantaranya point 4 yang menjelaskan mengusahakan pembangunan kantor dan gedung PGRI Gresik dengan cara meminta sumbangan kepada guru penerima tunjangan profesi sebesar Rp.100ribu setiap tahun mulai tahun 2011 sampai tahun 2015.
Menurut Adi, iuran ini sudah lama tapi baru terapkan sekarang sehubungan ketidaksiapan guru untuk membayarkan. "Saya hanya menyampaikan saja, semua diserahkan kepada guru untuk menyumbang atau tidak,"paparnya.
"Semua uang langsung disetor ke PGRI, bukan ke UPTD Pendidikan. Hal lebih lengkap bisa berhubungan Pengurus PGRI di kecamatan Sangkapura,"terangnya.
Afandi (Kepala SMAN I Sangkapura) membenarkan adanya iuran untuk pembangunan gedung PGRI Kabupaten Gresik. "Guru di SMAN I Sangkapura sudah lunas semuanya membayar,"tuturnya.
"Semua guru menerima dengan ikhlas untuk menyumbang sehubungan keperluannya untuk pembangunan gedung PGRI Kabupaten Gresik,"pungkasnya. (bst)
