Sebagai abdi negara harus siap ditempatkan dimana saja, termasuk melaksanakan tugas merupakan kewajibannya.
Nasichun Amin kepala Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Sangkapura mengatakan diantara medan paling menakutkan saat melakukan tugas untuk menikahkan warga yaitu ke Pulau Gili ketika kondisi gelombang laut tinggi.
"Sudah seringkali pergi ke Pulau Gili saat musim gelombang tinggi, naik perahu klotok terombang ambing ditengah lautan,"katanya.
Pernah sekali ketika berangkat sampai tengah lautan ternyata mesin perahunya mati. "Sempat merasa ketakutan juga sehubungan ombaknya tinggi, apalagi waktu itu malam hari. Setelah mesin diperbaiki, lalu dilanjutkan dan selamat sampai di Pulau Gili,"ujarnya.
Walaupun penuh tantangan, Nasichun Amin tak merasa jera untuk melaksanakan tugasnya. Apalagi menurutnya Pulau Gili dan Pulau Noko mempunyai nilai keindahan yang sangat tinggi.
Kebiasaannya melaksanakan tugas ke Pulau Gili, waktunya hari libur seperti hari sabtu dan minggu. "Berangkat sore lalu bermalam disana, dan esok paginya kembali ke Pulau Bawean,"paparnya.
Selain memberikan pesona keindahan alam, juga warga disana senang menyambutnya dengan menggelar acara bakar-bakar ikan. "Kalau potensi ikan di Pulau Gili sudah terkenal, termasuk udang lobster,"tuturnya.
Memasuki 5 tahun menjabat sebagai kepala KUA kecamatan Sangkapura, Nasichun Amin mengaku senang bertugas di Pulau Bawean. "Solidaritas kekeluargaan warga Bawean sangat tinggi, kemana kita pergi selalunya ditawari untuk singgah ke rumahnya,"pungkasnya. (bst)