Banjir yang diakibatkan hujan deras kembali melanda
kecamatan Sangkapura Bawean. Imbasnya
tanaman padi seluas 5 hektar di desa
Lebak roboh. “Banjir ini mengancam
panen, petani akan mengalami kerugian,” kata pegawai penyuluh pertanian
di Sangkapura, Mardiyah, Kamis (31/3).
Banjir ini diakui telah dilaporkan
pada dinas terkait di Gresik. Hanya
saja sampai saat ini belum ada respon
sama sekali. Padahal petani berharap
ada langkah kongkrit, misalnya ada
penggantian biaya benih. “Sudah Saya
laporkan, Cuma belum ada jawaban,”
katanya.
Sedangkan Afandi, petugas UPT
Pertanian dan Perkebunan di Pulau
Bawean menyatakan masih mencari
solusi untuk mengatasi padi yang roboh
akibat terkena banjir. “Solusinya bisa
diberi tali agar padi yang roboh bisa
dinaikkan kembali,”ujarnya.
Selain itu, UPT Pertanian dan Perkebunan Pulau Bawean akan mengajukan bantuan bibit sebagai wujud
keperdulian kepada petani yang terkena dampak banjir. (bst)