Para petani di
Kecamatan Tambak merana lantaran mengalami gagal panen.
Bagiamana tidak, dari padi yang
mereka tanam beberapa bulan
lalu hasilnya hanya separuh dari
yang seharusnya didapatkan.
Para petani mengaku rugi karena
tidak bisa mengembalikan modal
untuk menggarap sawah.
Kepala Desa Grejeg Tambak,
Syamsi menurutnya petani mengaku rugi karena hasilnya tidak
sesuai yang diharapkan. “Turun
drastis hasil panen tahun ini,
karena hasil panen tahun ini hanya 50 persen dari panen tahun
lalu,” ungkapnya.
Menurut dia, kegagalan ini lantaran para petani menanam padi
pada saat curah hujan sudah
cukup tinggi. Sehingga, pada yang
mereka tanam bisa bisa berkembang dengan baik. “Selain
itu, pemberian pupuk yang berlebihan juga membuat padi tidak
memiliki isi,” terang dia.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Paromaan Tambak Kafil Kamsidi. Pihaknya membenarkan gagal panen tahun ini
sedang dialami para petani
diwilayahnya. “Hampir seluruh
petani mengeluhkan karena
hasilnya turun sampai 50 persen
dibanding tahun lalu,” katanya.
Dikatakan, gagal panen tahun
ini menunjukkan keanehan.
Sebab, padi yang ada di sawah
sebelum dipanen dalam kondisi
baik. “Tidak ada serangan hama,
termasuk pupuk juga lancar.
Tapi hasil panen banyak yang
kurang karena padi tidak ada
isinya,” ujarnya. (bst)